Maybank Bali Marathon

Event Marathon di Bypass Prof IB Mantra Disorot Warga Bali: Jangan di Jalur Utama

Truk material, kontainer, mobil dan sepeda motor terpaksa mengalah demi acara yang diselenggarakan Maybank itu.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Macet: Kondisi lalu lintas di Bypass Prof Ida Bagus Mantra kawasan Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali saat ada event marathon, Minggu 24 Agustus 2025. Event Marathon di Bypass Prof IB Mantra Disorot Warga Bali: Jangan di Jalur Utama 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Seorang ibu yang tengah berboncengan dengan suaminya, tengah berusaha menenangkan tangis anaknya, di tengah kemacetan Bypass Prof Ida Bagus Mantra kawasan Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Minggu 24 Agustus 2025 sekitar pukul 10.00 Wita. 

"Panas Bu, panas," ujar anak perempuan berusia sekitar tiga tahun tersebut. 

Ya, saat itu sinar matahari sedang terik-teriknya. 

Baca juga: 2 Pelari Elite Internasional Ikuti Maybank Marathon 2025, Siap Pecahkan Rekor

Debu yang beterbangan pun cukup panas. 

Di mana saat itu jalanan sedang macet parah, karena sedang ada event marathon.

Demi menyukseskan acara tersebut, setengah badan jalan di jalur Utara dijadikan trek marathon, sehingga jalur Utara hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat. 

Sementara jalur Selatan dijadikan dua arah. 

Bahkan di beberapa ruas penyeberangan dilakukan buka tutup. 

Truk material, kontainer, mobil dan sepeda motor terpaksa mengalah demi acara yang diselenggarakan Maybank itu.

Banyak dari mereka yang telah dirugikan oleh acara ini. Sebab, meskipun acara ini disebut sudah melakukan pemberitahuan sejak beberapa hari lalu. Namun tidak semua orang mengetahui. 

"Berapa orang yang dirugikan terutama yang bergerak di transportasi. Macet parah, tidak menghasilkan apa-apa," ujar Gung Tre.

Diketahui bahwa kegiatan ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Maybank. Dan, kegiatan ini selalu menimbulkan kemacetan. 

Masyarakat pun berharap pihak panitia melakukan evaluasi terhadap acara ini, terutama dalam pemilihan tempat. 

Masyarakat menilai kegiatan seperti ini, tidak tepat jika dilakukan di jalur utama, yang setiap harinya sudah macet. 

Mereka pun memberikan saran, agar kegiatan demikian dilakukan di jalur sepi, seperti di kawasan jalur Gunung Batur, Kintamani, Bangli. 

Di sana, selain tidak menyebabkan kemacetan parah, juga akan membantu perputaran ekonomi warga setempat, memperkenalkan keindahan kaldera Gunung Batur pada peserta yang sebagian besar datang dari luar Pulau Bali.

"Besok-besok bikin acara jauhkan dari jalur utama, misalnya bikin event Gunung Batur kan bagus nggak mengganggu lalu lintas," ujar Kadek Merta. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved