Sampah Tahunan Mulai Menumpuk Di Sekitaran Pantai Kuta
Sejumlah wisatawan domestik maupun internasional mengaku terpaksa menikmati liburan di antara sampah organik dan non organik.
Penulis: Manik Priyo Prabowo | Editor: Uploader bali
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Sampah kiriman akhir tahun mulai menumpuk di sejumlah pantai di Kecamatan Kuta, Badung, Bali, Rabu (16/12/2015).
Kendati menjadi langganan tiap tahun, hingga saat ini, Dinas Kebersihan masih dirasa belum proaktif mencari solusi dalam mengantisipasi kiriman sampah.
Melihat banyaknya sampah yang mulai memenuhi sepanjang garis pantai, sejumlah wisatawan domestik maupun internasional mengaku terpaksa menikmati liburan di antara sampah organik dan non organik.
Seperti yang diungkapkan Daniel, wisatawan asal Australia.
Ia mengaku menikmati pantai meski banyak tumpukan sampah.
Kendati demikian, Daniel berharap adanya tindakan proaktif dalam pemungutan sampah.
"Kita nikmati saja dengan berenang dan berjemur. Kalau bisa, dibersihkan segera biar lebih terlihat bersih," harapnya kepada Tribun Bali saat menikmati suasana panasnya terim matahari bersama sang istri di Pantai Kuta, Badung, Bali, Rabu (16/12/2015).
Sementara itu, koordinator tim tiga petugas kebersihan Desa Adat Kuta, Ketut Mayoni, kiriman sampah biasanya sudah mulai terlihat sejak awal Desember.
Hanya saja, menurut pengamatan petugas kebersihan yang juga warga Desa Adat Kuta ini, di tahun ini kiriman sampah tampak berkurang tak sebanyak 2013 dan 2014 lalu.
"Saya rasa sekarang ini lebih sedikit kiriman sampahnya. Apakah mundur kirimannya apa memang sedikit kiriman sampahnya, tapi kalau sudah banyak akan dibersihkan secara kelompok bersama tim kebersihan coca-cola, Desa adat dan TNI (Tentara Nasional Indonesia)," jelasnya kepada Tribun Bali.
Menurut pengamatan dan informasi yang dihimpun Tribun Bali, sampah yang berasal dari tengah laut yaitu sampah kayu, daun, plastik dan botol kaca mendominasi di Pantai Jerman, Pantai Kuta, Pantai 66 dan Pantai Seminyak.
Kendati sudah dikumpulkan dan ditumpuk beberapa titik, sampah-sampah ini tidak juga kunjung diangkut dan dibuang.(*)