Cetar! Ogoh-ogoh Sang Tiga Buchari Ini Digerakkan Pakai Bluetooth
Ogoh-ogoh berjudul Sang Tiga Buchari hasil kreasi para pemuda dari STT Dharma Laksana ini terdiri dari empat sosok, yakni Dewa Siwa, Dyah Marakresna,
Penulis: Cisilia Agustina. S | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Dana ini hasil swadaya masyarakat sekitar banjar.
Biaya tersebut, diakuinya, sudah termasuk rangkaian mesin untuk menggerakkan ogoh-ogoh.
“Kurang lebih Rp 14 juta. Cukup mahal untuk beli alatnya dan belinya di Jakarta. Kalau beli di Bali lebih mahal,” ujar Susantana.
Dia menyebut bahan dasar pembuatan ogoh-ogoh menggunakan material ramah lingkungan.
Untuk kerangka, menggunakan ulatan seperti yang dianjurkan Disbud Denpasar.
Susantana mengakui ide awal membuat ogoh-ogoh ini sudah muncul dari dua tahun yang lalu.
Namun karena saat itu modal belum ada sehingga belum dibuat.
Pembuatan ogoh-ogoh itu, katanya, untuk memberdayakan para pemuda di banjarnya, khususnya di bidang elektro dalam pengembangan kreativitas anak muda di STT Dharma Laksana.
“Biar apa yang didapat di bangku kuliah, bisa diimplementasikan masyarakat dan kegiatan pemuda di Banjar Kaja ini,” ujarnya.
Keberadaan ogoh-ogoh yang digerakkan dengan bluetooth ini dengan cepat menyebar dan serentak diketahui publik.
Satu di antaranya diunggah oleh akun instagram dan facebook Walikota Denpasar.
"Sukses untuk kreatifitas anak muda Bali yang mampu menjaga kearifan lokal di tengah perkembangan teknologi #proud" tulis Rai Mantra di akun facebooknya.
Tak heran cukup banyak masyarakat yang datang untuk melihat ogoh-ogoh tersebut. “Tadi lihat dari instagram, bagus ogoh-ogohnya bisa gerak. Nanti kalau sudah besar, juga mau bikin yang seperti itu,” ujar Sungu, bocah kelas 4 SD. (*)