Netizen Ramai Tolak Wacana Jembatan Jawa-Bali, 'Ingat Sejarah Kenapa Dulu Dipisah'

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Mencuatnya wacana Bupati Anas seusai rapat kordinasi di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Senin (14/3/2016), terkait pembangunan jembatan di Selat Bali mendapat tanggapan beragam dari netizen.

Sebelumnya, Bupati Anas beralasan arus penyeberangan Jawa-Bali dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi ke Gilimanuk, dan sebaliknya terus meningkat.

(PHDI Jembrana Tolak Wacana Pembangunan Jembatan Jawa-Bali, Ini Kekhawatirannya!)

Bahkan terjadi antrean panjang saat long weekend, hari besar nasional, dan atau pada saat terjadinya cuaca buruk.

(Wacana Jembatan Jawa-Bali Sejak 15 Tahun Silam, Pemerintah Lebih Sarankan Ini)

Sehingga menurutnya pelu dibuat jembatan yang menghubungkan Jawa-Bali.

Penolakan muncul dari berbagai pihak yang tidak setuju dengan rencana tersebut.

Tidak hanya tokoh agama, anggota dewan, termasuk masyarakat atau netizen melalui komentar di fan page Tribun Bali, Kamis (17/3/2016).

Seperti komentar Made Handy: bhagawan Sidimantra membelah jawa bali. dgn sbuah tongkat. skrg manusia2 bodoh mw menyambungnya kembali.

Made Putra Saya sekeluarga tolaaaaaaaak.........jembatan pmbawa kehancuran bali..

Michaellica Michael Gue bukan orang bali tapi gue mendukung keinginan rakyat bali tsb.

Hormati adat istiadat dan tradisi rakyat lokal.

Nickolaus Maginda Supit Sangat tidak setuju klo jembatan jawa bali,skrg aja mobil di bali pd di bawa kabur ke jawa pdhl seharusnya susah krna ada pelabuhan tp ttp kecolongan juga. Apalagi nanti klo udh ada jembatan makin enak aja tuh sindikat pencurian mobil. Skrg mereka canggih2 bukan cuma pura2 minjem di rent car tp skrg sdh ada yg nyamar ngelamar kerja jd sopir

Muji Caem saya sbgai warga pendatang tolak reklamasi teluk benoa and pembangunan jembatan selat bali..karena biar cucu kita tau indahnya naik kpal di lautan..karena kita negara maritime

Dhey Loading Lebih baik bngun jembatan dari pl. Benoa ke nusa penida kn bagus toh