Amokrane Sabet Tewas Ditembak di Bali
Tewasnya Bule Pembuat Onar di Berawa, Megawati: Kami Sudah Tenang
Dia sering ngidupin musik keras-keras. Bikin gaduh. Juga sempat ngeludahi bule-bule lain di restoran.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Bendesa Adat Canggu, I Nyoman Sujapa, tampak hadir hadir di tempat kejadian perkara (TKP), Senin (2/5/2016) kemarin usai drama penembakan Amokrane Sabet terjadi.
Dia membenarkan Amokrane menjadi salah satu sumber ketakutan bagi warga Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali.
(Astaga, Amokrane 20 Kali Ditembak dengan Peluru Karet Tapi Tidak Mempan, Malah Tusuk Polisi)
“Pada saat kejadian kita ada rapat di LPD Kuta sehingga tidak tahu persis kronologinya. Tapi memang ada laporan dari warga Canggu bahwa dia (Amokrane) itu sangat meresahkan. Sering mengganggu tetangga. Bukan hanya orang pribumi, tetapi juga turis asing lain yang sedang berlibur di Canggu. Dia sering berkata-kata kasar dan tidak enak. Sering menantang juga karena basic-nya seorang fighter,” ujar Sujapa.
(Amokrane Kebal? Tembakan dan Alat Kejut Listrik pun Tak Mempan, Ini Akhirnya Bikin Tewas)
Dia mengakui warga tidak berani melawan karena desa adat tak boleh mengambil langkah-langkah sepihak.
Sujapa menyebut aksi bengal Amokrane lainnya sering membuat keributan, kata-katanya kasar, jika belanja di mini mart atau restoran tidak pernah membayar.
"Itu informasi yang dikeluhkan warga kepada saya. Dan, memang warga di sini (Canggu) sangat resah dengan bule itu," tandasnya.
Dengan adanya peristiwa pembunuhan tersebut, diakui Sujapa, membuat tanah Canggu mengalami cuntaka (kotor).
"Akan ada upacara adat untuk menghilangkan cuntaka atau leteh tersebut. Berupa upacara pembersihan atau pecaruan. Kami akan membicarakannya dulu dengan kelian adat dan akan membicarakan dengan masyarakat sekitar juga," imbuhnya.
Sujapa mengakui penangkapan Amokrane oleh pihak polisi juga bagian dari pengaduan masyarakat.
Polisi sudah memberikan peringatan-peringatan namun tidak dihiraukan pelaku.
Sehingga dilakukan penggerebekan kemarin sekitar pukul 11.00 Wita.
"Dari informasi warga di sini, bule ini memang terkenal meresahkan," jelasnya.
Ditemui di dekat TKP, Ni Luh Ari Megawati, seorang warga sekitar berharap setelah adanya kejadian ini, insiden serupa tidak terulang.
