Bangke Matah Dikubur di Klungkung Bali

VIDEO: Dewa Aji Tapakan Melintas ke Liang Lahat, Puluhan Pengiring Kerauhan, Ada Yang Menendang!

Penantian para penonton pun tiba, Dewa Aji Tapakan pun diarak menuju liang lahat

TRIBUN-BALI.COM- Pementasan Calonarang  di Banjar Adat Getakan, Banjarangkan, Klungkung, Bali dihadiri ribuan orang dari seluruh pelosok Bali.

Para penonton yang diwajibkan menggunakan pakaian adat tumpah ruah di banjar tersebut untuk menonton calonarang dengan layon mapendem yang dilakoni oleh Dewa Aji Tapakan, Kamis (14/10/2016).

Baca: VIDEO: Usai Bangkit Dari Kubur, Dewa Aji Tapakan Kerauhan Dihadapan Ida Betara Ratu Mas Klungkung!

Penantian para penonton pun tiba, Dewa Aji Tapakan pun diarak menuju liang lahat.

Dalam video yang diunggah akun @ingurah13 dengan judul ‘Inilah yang membuat kami terhibur’ itu terlihat  ribuan ponsel tampak menyala-nyala di sepanjang jalan.
Rupanya para penonton ingin mengabadikan video maupun foto pementasan calonarang dengan cara dikubur yang baru pernah dilakukan di wilayah Bali itu.
Saat Dewa Aji Tapakan diarak oleh para pengiring, para penonton yang jumlahnya mencapai ribuan itu terlihat mencoba mendekat.

Namun, upaya itu dihalangi petugas.

Tak hanya itu, para pengiring Dewa Aji Tapakan pun tiba-tiba kerauhan massal.

Para pengiring nampak berlari sambil memegang kain yang berukuran cukup panjang.

Dalam video itu juga terlihat seorang pengiring yang sedang kerauhan nampak menendang ke arah penonton.

Beruntung, para pengiring lainnya dan polisi segera menariknya sehingga tak memakan korban.

Dewa Aji Tapakan nampak diiringi puluhan pengiring dengan menggunakan baju adat bali berwarna putih-putih.

Suasana riuh bercampur mistis begitu terasa ketika gamelan dan gong berbunyi kencang saat tengah malam itu.

Kerauhan juga sempat terjadi pada petang hari ketika suara gamelan terdengar riuh, dan ribuan Krama Banjar Adat Getakan berjalan perlahan menuju Setra.

Setiap warga yang berada dipinggir jalan, ketika itu diminta untuk menepi dan duduk sesaat, karena Petapakan Ratu Mas Bukit Jati, Ratu Mas Dalem Lingsir, Ratu Mas Klungkung, dan Petapakan Barong Ket memargi menuju Setra setempat.

Suasana sakral semakin terasa, ketika beberapa Krama Adat Getakan  kerauhan, saat berjalan beriringan dengan Ratu Mas Klungkung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved