Ini Alasan Putu Artha Berlabuh ke NasDem

I Gusti Putu Artha akhirnya mengakhiri langkah non-partisannya dengan memilih bergabung ke Partai NasDem. Partai besutan Surya Paloh tersebut mendapu

Penulis: Ragil Armando | Editor: imam rosidin
Tribunnews
Putu Artha 

TRIBUN BALI.COM, DENPASAR - I Gusti Putu Artha akhirnya mengakhiri langkah non-partisannya dengan memilih bergabung ke Partai NasDem. Partai besutan Surya Paloh tersebut mendapuk Putu Artha duduk sebagai Ketua Komisi Saksi Nasional DPP.

Putu Artha saat dikonfirmasi menyatakan, dirinya dilamar oleh NasDem. Pada Jumat (2/6/2017) sore, dirinya telah melakukan pertemuan dengan Sekjen DPP NasDem, Nining Indra Shaleh, Ketua Bidang OKK DPP NasDem, Jeanette Sudnuaji beserta beberapa petinggi NasDem lainnya.

“Tadi (kemarin) sore lepas salat Jumat saya diterima ibu Sekjen dan ketua OKK, dan jajaran DPP NasDem. Sebelumnya memang sudah ada pembicaraan,” ungkap Putu Artha melalui sambungan seluler, Jumat (2/6/2017) malam.

Putu Artha mengatakan, dirinya mendapat tugas mempersiapkan infrastuktur saksi NasDem yang akan diterjunkan di berbagai event politik, seperti Pilkada, Pileg, dan Pilpres.

“Saya mendapat amanat membuat kelembagaan dan infrastuktur saksi di level pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, hingga TPS. Selain itu juga memberikan diklat pelatihan saksi dan pemenangan,” tegasnya.

Mengenai pilihannya berlabuh di NasDem, mantan Komisioner KPU RI ini mengatakan, pada awalnya memang tidak tertarik untuk bergabung ke partai politik manapun.

Namun setelah memperhatikan situasi politik nasional, khususnya ideologi Pancasila yang sedang berada di titik nadir, membuatnya memutuskan untuk bergabung guna memperjuangkan sikap politiknya untuk mempertahankan Pancasila.

“Jujur ya, saya sejatinya tidak tertarik untuk bergabung dengan partai manapun. Ini sikap yang saya pertahankan sebelum Pilkada Jakarta. Tapi usai belakangan ini ada kegelisahan soal situasi politik nasional, saya merasa justru merasa tidak nyaman. Saya harus masuk ke gelanggang. Saya harus punya wadah untuk memperjuangkan sikap politik saya,” terangnya.

Selain itu, juga ingin mempertahankan dan memastikan Presiden Jokowi hingga dua periode ke depan. Pasalnya, menurut Putu Artha, Pemerintahan Jokowi sudah cukup sukses dalam mengawal Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa.

“Saya ingin memastikan bahwa Jokowi dapat berlanjut lagi. Ini karena Jokowi sudah cukup berhasil mengawal Pancasila. Sehingga saya ingin agar pondasi yang diletakkan beliau tetap berlanjut,” paparnya.

Terkait NasDem, menurut Putu Artha, dirinya melihat hanya NasDem yang benar-benar bersih, berbeda dengan partai-partai lainnya yang terlalu banyak terbelit kasus, seperti korupsi.

“Saya sudah keliling, dan keluar-masuk kantor partai. Saya lihat cuma NasDem yang benar-benar bersih. Tidak seperti partai lainnya,” ungkapnya.

Nyaleg dari Sulteng

Meski mengaku tidak berambisi untuk duduk di DPR RI, Putu Artha mengisyaratkan bersedia dicalonkan NasDem ke Senayan.  Namun, Putu Artha tidak memilih Bali sebagai daerah pemilihan (Dapil).

Putu Artha malah memilih akan maju melalui Dapil Sulawesi Tengah (Sulteng). Ia beralasan, ingin melayani masyarakat transmigran Bali yang ada di wilayah tersebut. Pasalnya, selama ini wilayah tersebut belum digarap secara maksimal di dunia politik.

“Jika pun saya diperintahkan partai, saya siap. Tapi jangan di Bali, saya lebih memilih Sulteng agar bisa melayani warga Sulteng yang juga banyak dihuni oleh transmigran asal Bali,” tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved