Gunung Agung Terkini
Mengenal Gunung Batur, Perwujudan ‘Perempuan’ Dari Gunung Agung, Dipercaya Sebagai Lingga Buana
Antara Purusha dan Pradhana tidak bisa dipisahkan karena senantiasa bersinergi untuk melahirkan kesuburan
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Informasi di Museum Geopark Batur yang ada di Bangli tertulis jika Pulau Bali berada di jalur cincin api sehingga tidak mengherankan ada banyak gunung api di pulau seribu pura itu.
Dua di antaranya adalah Gunung Batur dan Gunung Agung yang memiliki keistimewaan bagi masyarakat Bali.
Kedua gunung tersebut dianggap sebagai lingga buana atau lingga alam yang memiliki arti penting dalam kehidupan religi masyarakat Bali.
Baca: VIDEO Asap Tebal Berwarna Abu Keluar dari Kawah Gunung Agung Terlihat Jelas, Begini Penjelasan PVMBG
Baca: Berada di Jalur Cincin Api, Magma Dari Gunung Agung Bisa Saja Bergerak ke Gunung Lain
Gunung Agung dianggap perwujudan Purusha (laki-laki) dan Gunung Batur dianggap sebagai wujud Pradhana (perempuan).
Antara Purusha dan Pradhana tidak bisa dipisahkan karena senantiasa bersinergi untuk melahirkan kesuburan dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.
Kasubid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devi Kemal Syahbana mengatakan, Gunung Batur adalah salah satu gunung purba yang ada di Pulau Bali.
Keberadaannya lebih tua dari Gunung Agung yang statusnya telah naik menjadi awas sejak 22 September 2017.
Menurutnya, kedua gunung tersebut memiliki ikatan erat yaitu Gunung Agung muncul di "pangkuan" Gunung Batur pasca meletus ribuan tahun yang lalu.
"Yang lebih dulu ya Gunung Batur. Jadi bisa dikatakan jika Gunung Agung adalah anak dari Gunung Batur," ujar Devi kepada Kompas.com, Kamis (5/10/2017).
"Saat Gunung Agung erupsi pada Februari 1963, Gunung Batur juga mengalami peningkatan aktivitas pada September di tahun yang sama. Gunung Agung dan Gunung Batur berada pada satu garis lempengan," tambahnya.
Namun menurut Devi, tidak ada aktivitas kegempaan di Gunung Batur selama status Gunung Agung dinyatakan awas.
Sejak zaman pra sejarah, masyarakat percaya jika gunung, bukit, dan tempat yang lebih tinggi adalah tempat suci sebagai tempat tinggal arwah nenek moyang dan pusat kekuatan alam lainnya.
Hal tersebut bisa dilihat dari arah hadap sarkopagus atau jenazah tanpa wadah.