Gunung Agung Terkini

Statusnya Sudah Turun, Apakah Berarti Gunung Agung Tak Jadi Meletus?

Apakah dengan begitu Gunung Agung batal meletus? Bila benar, apa yang menyebabkanya aktivitas alam gunung berapi batal memuntahkan lahar?

Editor: Eviera Paramita Sandi
(Robinson Gamar)
Gunung Agung masih mengeluarkan asap pada Minggu (29/10/2017) 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Status Gunung Agung di Bali pada Minggu (29/10/2017) berubah, dari level IV (Awas), statusnya turun menjadi level III (Siaga).

Sejumlah pengungsi di luar radius berbahaya, yakni 6-7,5 Km, secara bertahap akan kembali ke desanya masing-masing, antara lain Desa Jungutan, Buana Giri, Duku, Sebudi, Besakih dan Bandengan total 47.700 jiwa.

Baca: Jumlah Pengungsi di Tabanan Belum Terpengaruh Penurunan Status Gunung Agung

Apakah dengan begitu Gunung Agung batal meletus? Bila benar, apa yang menyebabkanya aktivitas alam gunung berapi batal memuntahkan lahar?

Ahli vulkanologi Surono mengatakan, penurunan aktivitas Gunung Agung tidak dapat diartikan Gunung Agung tak jadi Meletus.

Menurutnya hal ini baru pertama kali terjadi di Indonesia.

“Saya tidak tahu (Gunung Agung tidak jadi meletus atau tidak). Soalnya baru kali ini ada gunung berapi (status) awas terus terus,” kata Surono saat dihubungi.

Surono mengatakan, kondisi ini juga tak pernah terjadi saat ia menjabat sebagai Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM.

Status suatu gunung berapi didapat dari analisis data yang telah melalui serangkaian tahap.

 “Alatnya tidak pernah salah. Tergantung dari yang mengolah data kemudian menafsirkannya. Kenyatannya naik sampai level awas pasti dipahami step by step,” kata Surono.

Meski demikian, menurut Surono fenomena ini bukanlah sesuatu yang spesial.

Sebab, tiap gunung berapi memiliki perbedaan karakter.

Bahkan terhadap aktivitas gunung berapi yang sama.

Ia mencontohkan erupsi yang terjadi pada Gunung Merapi pada tahun 2010.

Menurut Surono, karakter erupsi saat itu berbeda dibandingkan dengan erupsi pada tahun 2006.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved