Serba Serbi

Lontar Ini Ungkap Pengetahuan untuk Orang yang Telah Menikah

Selain itu, harus disahkan dengan melakukan upacara yang sakral sehingga menjadi suci.

(Tribun Bali/Rizal Fanany)
ilustrasi lontar 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seks kebutuhan biologis setiap orang.

Banyak yang berpikir, seks adalah barang tabu, tidak etis, jorok, kotor, dan jijik.

Baca: Fenomena Hamil Duluan di Bali, Ini 7 Faktor yang Harus Dikontrol

Hal itu semua tergantung penempatan, kapan, dan di mana seks tersebut dilakukan.

Berhubungan badan atau seks ada upacaranya.

Selain itu, harus disahkan dengan melakukan upacara yang sakral sehingga menjadi suci.

Lalu upacara apa yang mengesahkan?

Ialah upacara pawiwahan atau pernikahan.

Begitulah pemaparan dari narasumber, IG. Agung Jaya Suryawan dalam seminar regional yang dilaksanakan oleh HMJ Filsafat Timur, IHDN Denpasar, Kamis (5/4/2018) dengan tema Fenomena Seks Pra-Nikah di Bali (Sing Beling, Sing Nganten).

Menurutnya, salah satu lontar yang membahas tentang masalah seks adalah Lontar Rahasya Sanggama.

"Dalam lontar ini ada tiga jenis sanggama (hubungan seks) yang dilakukan oleh seorang suami untuk mengantarkan sang istri menuju puncak kenikmatan, yaitu Angguliprawesa, Purusaprawesa, Jihwaprawesa," kata Suryawan.

Angguliprawesa merupakan hubungan seks dengan menggunakan jari tangan.

Penggunaan jari tangan dimaksudkan untuk membuat pihak istri atau perempuan cepat terangsang.

Salah satu organ orgasme penting wanita dalam ajaran lontar Rahasya Sanggama dikenal dengan istilah mutra wiwara yang dalam istilah kedokteran disebut klitoris luar.

Disamping organ tersebut ada juga nari wisesa atau yang lebih dikenal dengan G-spot.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved