Begini Penjelasan Kapolda Bali Terkait Penggerebekan di Jalan Gandapura Kesiman Denpasar

Jenderal bintang dua dipundak ini menyampaikan hingga saat ini masih dilakukan terhadap pemilik senjata api jenis airsoft gun

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Ragil Armando
Kapolda Bali, Irjen (Pol.), Petrus Reinhard Golose memberikan penjelasan usai mendatangi KPU Bali, Denpasar, Rabu (27/6/2018) pagi. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose memberikan keterangan terkait penangkapan  di Jalan Gandapura 3E Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar.

"Yang ditangkap oleh satuan saya adalah orang yang mempunyai amunisi jadi tidak ada teroris di Bali. Hasil pemeriksaan sementara juga tidak ada berhubungan dengan apakah kelompok al jamaah islamiah atau al ansyori daulat tidak ada," tegas Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose, seusai meninjau TPS 3 Banjar Ubud Tengah Gianyar, Rabu (27/6/2018) siang.

Jenderal bintang dua dipundak ini menyampaikan hingga saat ini masih dilakukan terhadap pemilik senjata api jenis airsoft gun dan beberapa peluru yang dimilikinya.

 
"Senjatanya hanya softgun memang dia memiliki beberapa peluru, sekarang lagi di clarify lagi diklarifikasi apakah yang bersangkutan memang benar anggota perbakin atau tidak," tambahnya. 

Pihaknya meminta waktu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaku kepemilikan senjata tersebut dan menegaskan tidak terkait teroris.

"Saya tegaskan bahwa informasi bahwa telah diamankan terduga teroris itu tidak ada. Di Bali tidak ada teroris," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Seorang warga berinisial BE (45) ditangkap di Jalan Gandapura 3E Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali, oleh Tim Subdit 1 Ditreskrimum bersama Satgas CTOC dan Brimobda Polda Bali pada Selasa malam (26/6/2018).

Sempat tersiar kabar bahwa penangkapan pria itu terkait jaringan terorisme.

Namun, pihak Polda Bali membantah keras informasi yang beredar tersebut.

"Gak ada teroris mas. Hanya seseorang yang menyimpan airsoftgun dan beberapa amunisi tajam dan hampa. Yang beredar di medsos tidak benar. Sekarang sedang dikembangkan kasusnya," ucap Kombespol Hengky Wijaya, Kabid Humas Polda Bali, kepada Tribun Bali melalui pesan singkatnya, Rabu  pagi (27/6/2018).

Hengky juga menyebutkan, dalam penangkapan itu tidak ada buku jihad satu dus seperti informasi yang beredar di media sosial.

Yang ada hanyalah sebuah airsoft gun dan senjata laras panjang yang dimiliki BE, yang juga merupakan jenis senjata airsoftgun.

Bukan senjata laras panjang asli.

"Itu airsoft (senjata laras panjang). Tidak ada buku jihad. Iya laras panjang itu airsoft, senjata mainan. Cuma memang ada amunisi yang asli beberapa butir," jelas Hengky.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribun Bali, BE ditangkap Selasa (26/6/2018) sekitar pukul 20.30 Wita di rumahnya oleh aparat kepolisian.

BE sampai saat ini masih menjalani proses pemeriksaan di markas Polda Bali untuk didalami kasusnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved