Mengenali Kanker Pembunuh Mematikan Nomor Dua di Dunia, Ini Penjelasan Dokter I Ketut Sumada
Selaim tumor otak, juga ada leukimia, retinoblastoma, limfoma, meduloblastoma dan osteosarcoma.
Penulis: eurazmy | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tumor atau kanker otak pada anak ternyata bukan hal baru, tapi sudah jadi kasus yang cukup sering. Hal ini juga diakui Dokter Spesialis Syaraf RSUD Wangaya, dr I Ketut Sumada.
Diketahui, tumor otak adalah tumbuhnya sel-sel abnormal di otak. Bisa berupa tumor jinak dan tumor ganas atau disebut juga kanker.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada 2011, kasus tumor otak di seluruh Bali mencapai 2.887 kasus, dan yang tercatat di RSUP mencapai 2.020 kasus.
Baca: Dihantui Masalah Kesehatan, Perempuan Seberat 136 Kg Berhasil Diet! Ini Rahasianya
Baca: Baking Soda Bisa Sembuhkan Kanker? Begini Penjelasan Ilmuwan Ludwig Institute for Cancer Research
Sedangkan pada tahun 2012, kasus tumor otak mengalami peningkatan menjadi 2.388 kasus.
Sumada melanjutkan, jenis kanker yang sering terjadi pada anak ada banyak.
Selaim tumor otak, juga ada leukimia, retinoblastoma, limfoma, meduloblastoma dan osteosarcoma.
"Kanker merupakan penyebab kematian utama kedua yang berkontribusi sebesar 13 persen pada kematian dari 22 persen kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia," imbuhnya.
Sebab itu, orang tua dituntut tahu dan mengerti terkait tanda maupun gejala tumor otak yang bisa saja terjadi pada sang anak.
Dijelaskan Sumada, tumor otak terjadi karena adanya pertumbuhan sel otak tak terkendali (proliferasi) sel tumor yang mempengaruhi pertumbuhan sel normal pada area otak.
Tumor bisa membuat area otak yang terjangkiti tidak berfungsi dengan baik dan menekan jaringan otak sehingga menyebabkan gejala-gejala umum yang bisa diketahui. (*)