Gunung Agung Terkini
Doa Spasojevic untuk Warga Bali yang Menghadapi Cobaan Erupsi Gunung Agung
Ini kali kedua saya rasakan Gunung Agung erupsi. Saya Berdoa agar semua baik baik saja. Saya berdoa agar dampaknya tidak begitu,
Penulis: Marianus Seran | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Untuk kedua kalinya striker Bali United, Ilija Spasojevic merasakan erupsi gunung Agung di Bali.
Pertama tahun lalu, sewaktu ia bersama keluarga berlibur di Bali. Kedua, dialami pada Jumat (29/6) dini hari, dan Senin (2/7) malam.
Spaso memanjatkan doa untuk masyarakat Bali. Dia berharap semuanya tetap aman di lindungan Sang Maha Kuasa.
"Saya Berharap semua aman, khusus orang yang berada di kamp pengungsi di Karangasem dan beberapa daerah di Bali," kata Ilija Spaso pada Tribun Bali, Selasa (3/7/2018).
Baca: PVMBG Sebut Aktivitas Gunung Agung Masih Tinggi, dan Berpotensi Terjadi Erupsi
Baca: Jumlah Penerbangan Internasional Bandara Ngurah Rai Selama Bulan Mei Naik 1,91 Persen
"Ini kali kedua saya rasakan Gunung Agung erupsi. Saya Berdoa agar semua baik baik saja.
Saya berdoa agar dampaknya tidak begitu, karena nanti Bali bisa sepi," ujar pemain naturalisasi ini.
Sementara itu, Gunung Agung di Bali kembali menunjukkan aktivitas sejak Selasa (3/7/2018) pagi.
Akibatnya dua bandara di Jawa Timur yakni Bandara Blimbingsari di Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro harus ditutup.Kedua bandara tersebut ditutup hingga pukul 15.00 WIB sore nanti.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso mengatakan penutupan disebabkan oleh debu vulkanik dari Gunung Agung yang menyebar hingga ke kawasan Banyuwangi dan Jember.
"Dari pengamatan di lapangan pagi ini, Bandara Blimbingsari Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro Jember masih terdampak abu vulkanik. Untuk itu Bandara Banyuwangi dan Bandara di Jember masih ditutup sementara," ujar Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, melalui keterangan resminya, Selasa (3/7/2018).
Dengan adanya letusan, Agus meminta semua stakeholder terkait pemerbangam seperti otoritas bandar udara dan operator penerbangan untuk mematuhi SOP penanganan dampak abu vulkanik.
Pengoperasian Bandara juga diingatkan agar dilakukan setelah kondisi aman untuk penerbangan.
"Semua stakeholder harus bekerjasama dan memantau perkembangan yang terjadi. Kalau memang masih belum memungkinkan, bandara tidak boleh dibuka," tutur Agus.
Adapun Erupsi yang terjadi pagi tadi mengeluarkan kolom abu vulkanik setinggi kurang lebih 2.000 m di atas puncak atau kurang lebih 5.142 m di atas permukaan laut dan berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong bergerak ke arah barat dan barat laut. (*)