Gempa Bumi Lombok

Akan Terjadi Banyak Gempa Susulan Hingga Bali, Ini Imbauan BMKG Denpasar untuk Turis dan Warga

BMKG mengatakan berdasarkan hasil pantauan gempa susulan akan sering terjadi namun kekuatannya menurun.

Editor: Rizki Laelani
Tribun Bali/Busrah Ardans
Jalan yang menghubungkan Dusun Jugik Timur dengan Dusun Sidutan Kayangan amblas akibat gempa, Kamis (9/8/2018). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), sejumlah gempa susulan akan sering terjadi.

Namun, BMKG mengatakan berdasarkan hasil pantauan gempa susulan akan sering terjadi namun kekuatannya menurun.

Dengan demikian, turis asing dan domestik di Bali diminta tidak panik.

Hal itu disampaikan petugas BMKG Denpasar, Melki Adi Kurniawan, di Denpasar, Jumat (10/8/2018).

Baca: SEDANG BERLANGSUNG LIVE STREAMING SCTV, Timnas U-23 Indonesia VS Taiwan, Menguji Peran Lilipaly

Baca: Relawan Bali Deklarasikan Jokowi 2 Periode, Saatnya Perang di Sosmed dan di Darat

Baca: Menteri Susi: Kalau Ada yang Berkelahi Soal Pilpres, Tenggelamkan!

"Pascagempa Lombok pada 29 Juli lalu sampai hari ini, kami terus melakukan pemantauan gempa," kata Melki.

"Dari data hasil monitoring memang kegempaan susulan semakin sering terjadi, namun kekuatannya cenderung menurun," tambahnya.

Berdasarkan pemantauan BMKG Denpasar bahwa kegempaan susulan memang semakin meningkat, namun dampaknya tidak besar seperti yang terjadi pada beberapa hari lalu.

"Karena itu, kami mengimbau wisatawan yang berlibur ke Bali dan seluruh warga setempat untuk tidak perlu terlalu cemas."

"Karena gempa yang terjadi di Lombok tidak terlalu membawa pengaruh bagi Bali sendiri," katanya.

Ia menjelaskan kondisi di Pulau Bali tidak terpengaruh gempa susulan yang terus terjadi di Lombok, karena kondisi Pulau Dewata sendiri sampai sekarang masih aman.

Namun, dalam kondisi aman ini, BMKG Denpasar juga mengimbau kepada warga Bali dan wisatawan agar selalu tetap waspada.

Baca: Pengakuan FS Awal Jadi Gigilo di Bandung yang Pasang Tarif Sampai Rp 10 Juta

Baca: Dokter Ungkap Penyebab Kematian Siswa SPN Tanjungbatu yang Meninggal Saat Pendidikan

Seperti diketahui dampak gempa Lombok beberapa waktu lalu hingga mencapai magnitudo 7,0 membuat 42.239 rumah dan 458 sekolah mengalami rusak.

Gempa juga menyebabkan 1.447 orang terluka berat dan 165.003 orang mengungsi.

Pemerintah menetapkan masa tanggap darurat gempa di Nusa Tenggara Barat berlangsung sampai 11 Agustus. (*)

Baca: Memaknai Gempa Bumi Berdasar Lontar Palelindon, Mulai dari Kepemimpinan Hingga Introspeksi Diri

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Gempa Susulan di Lombok, BMKG Minta Turis di Bali Tak Perlu Cemas"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved