Pelaku yang Nyamar Jadi 'Intel' Polisi & Gasak 6 HP Siswa SMP di Tabanan Diringkus, Ini Kata Polisi

Setelah tiga hari berhasil berkeliaran, pelaku penipuan yang mencatut nama polisi atau polisi gadungan di SMPN 2 Tabanan

Tribun Bali / I Made Prasetia Aryawan
Penjagaan di di SMPN 2 Tabanan diperketat, Jumat (10/8/2018). Sehari sebelumnya, di sekolah ini terjadi kasus penipuan. Enam ponsel siswa dibawa kabur oleh orang yang mengaku polisi. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Setelah tiga hari berhasil berkeliaran, pelaku penipuan yang mencatut nama polisi atau polisi gadungan di SMPN 2 Tabanan dan berhasil menggondol enam unit handphone siswa akhirnya berhasil ditangkap Jajaran Unit 1 Satreskrim Polres Tabanan, Minggu (12/8/2018) dinihari sekitar pukul 01.30 Wita di wilayah Kerambitan.

Menurut informasi awal yang diperoleh, pelaku berinisial M ini ditangkap dengan mengenakan pakaian baju warna abu-abu dan mengenakan celana berwarna krem ini merupakan seorang cleaning service di sebuah perusahaan.

Dan diketahui pelaku ini memang spesialis pencuri handphone di beberapa tempat sebelumnya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Tabanan, AKP Decky Hendra Wijaya membenarkan perihal tersebut.

Pelaku berhasil diamankan dinihari tadi sekitar pukul 01.30 Wita. Dan saat ini pelaku sedang menjalani pemeriksaan di Polres Tabanan.

"Iya sudah diamankan tadi pagi, sekarang kami masih memeriksa pelaku," ujarnya.

Sebelumnya, penjagaan menuju SMPN 2 Tabanan pun diperketat, Jumat (10/9) lalu.

Hal ini menyusul pasca terjadi peristiwa yang membuat geger SMP tersebut karena ulah seorang oknum yang mencatut nama polisi (polisi gadungan) untuk melakukan pencurian dan penipuan yang berhasil menggondol enam unit handphone milik siswa kelas VIII A, Kamis (9/8).

Modus yang digunakan pelaku adalah dengan menggelar razia hp dengan mengaku sebagai polisi untuk tujuan mengantisipasi adanya teror.

Menurut informasi yang diperoleh, pelaku melancarkan aksinya saat siswa hendak melangsungkan proses belajar mengajar atau sekitar pukul 06.20 Wita, Kamis (9/8) kemarin.

Salah satu siswa kelas VIII A, Yohanes Kusuma (14) menceritakan ihwal peristiwa tersebut. Saat ia tiba di sekolah sekitar pukul 06.20 Wita, pelaku ini sudah berada di parkiran sekolah.

Karena kondisi di sekolah masih sepi, ia pun memilih menunggu di halaman sekolah. Setelah semua siswa sudah datang ke kelas, pelaku ini kemudian masuk ke Kelas VIII A dengan mengaku sebagai polisi (intel). (*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved