Kisah Manik Angkeran Kecanduan Metajen dan Serakah, serta Gundah Sang Istri karena Tak Diperhatikan
Kisah Manik Angkeran diangkat oleh Komunitas Seni SMAN 1 Negara dalam parade cak modern Bali Mandara Nawanatya III-2018.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kisah Manik Angkeran diangkat oleh Komunitas Seni SMAN 1 Negara dalam parade Cak Modern Bali Mandara Nawanatya III-2018.
Mereka tampil di Panggung Terbuka Ardha Candra, Sabtu (1/9/2018) malam.
Berkisah tentang Manik Angkeran yang suka berjudi dan berfoya-foya.
Metajen (sabung ayam) bersama teman-temannya dan berpesta merayakan kemenangan saat metajen.
Hingga pada suatu hari, karena saking serakahnya ia memoting ekor Naga Basuki untuk mendapatkan emas lebih banyak.
Hasilnya, tentu akan digunakan untuk berfoya-foya.
Naga Basuki pun marah, lalu mengejar Manik Angkeran dan ia dipagut.
Kisah itu pun berkahir sampai di sana, karena penampilan cak sudah usai.
Dalam pementasan itu, ditampilkan juga bagaimana Manik Angkeran bersama kawannya metajen.
Mereka juga mencuri ayam untuk dipakai metajen.
Hal itu mereka lakukan, karena para istri merasa tidak diperhatikan.
Sehingga memasak ayam aduannya. Terjadi perdebatan anatar suami dan istri tersebut.
"Ulian tajen I Luh bisa makan, ulian tajen I Luh bisa meli pupur (karena tajen I Luh bisa makan, karena tajen I Luh bisa beli pupur," kata salah seorang suami.
Sang istri pun menyahut, "bli mecel siap gen, tiang sing taen pecel bli (bli mempermainkan ayam saja kerjaannya, saya tidak pernah bli perhatikan." (*)
VIDEO TERKAIT: Parade Cak di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Center, Denpasar.
Baca: China Selalu Panen Medali di Asian Games dan Olimpiade, Ternyata Ini Faktanya
Baca: Peluru Kena Organ Vital, Begini Kondisi Hani usai Ditembak Orang Misterius di Tol Pastuer Bandung
Baca: Reaksi Ahmad Dhani saat Diancam Akan Digebuk Ketum GP Anshor, Bang Ara: Saya Akan Kejar Kamu
Baca: Sisihkan Rp 48 Ribu/Hari, Mitra Gojek Bali Sudah Bisa Punya Rumah Idaman