Sebelum Jatuh, Lion Air JT 610 Terbang dengan Speed 340, Pilot Senior: Itu Tak Masuk Akal
Detik-detik Sebelum Jatuh, Lion Air JT 610 Terbang dengan Speed 340, Pilot Senior: Itu Tak Masuk Akal
TRIBUN-BALI.COM- Seorang mantan pilot senior, Stephanus G.S menganalisis dugaan penyebab pesawat Lion Air jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin 29 Oktober 2018
Menurutnya, beberapa kecelakaan pesawat yang tragis beberapa tahun terakhir di Indonesia umumnya terjadi di pagi hari.
"Kalau kita flashback di GA 210, 6.50, pagi juga," ujarnya, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (31/10/2018)
"Kasus yang sebelum ini, Air Asia jam 5 pagi take off, jadi ada apa ini?," sambungnya.
Baca: Lokasi Pesawat Lion Air JT 610 Terdeteksi, KRI Ngurah Rai Antar Jenderal Bintang 3 ke Lokasi Itu
Stephanus menuturkan, kecelakaan kerap terjadi sekitar pukul 06.00.
"Ini yang menjadi keprihatinan saya, berarti ada missing link di sini," imbuhnya.
Ia menduga, kesadaran dan kewaspadaan para kru mungkin berkurang.
Baca: Pintu Kamar Terbuka, Pria ini Temukan Istrinya Tengah Lakukan ini Bareng Lelaki 22 Tahun
Pasalnya, kru diharuskan bangun sejak pukul 3 pagi.
"Kru bangun jam 3 pagi. Jadi, kemungkinan apakah kepedulian pada situasi itu berkurang?
Kalau berkurang, mari kita sama-sama perbaiki sistem itu.
Baca: Saksi Hidup Ungkap Detik-detik Penumpang Pesawat Lion Air JT-610 di Bandara Soetta, Tak Perlu Antri
Minimum tidak terjadi kecelakaan di pagi hari," tandas Stephanus.
Dirinya lantas menanggapi posisi pesawat Lion Air yang sempat naik turun sebelum jatuh di perairan Karawang.
Baginya, ini adalah satu hal yang tidak masuk akal.
Baca: Mengejutkan, Ini Alasan Pesawat Lion Air Kerap Delay, Maraknya Protes Penumpang Malah Bikin Terkenal
Kecepatan Lion Air yang jatuh kala itu membuat dirinya berpikir ada sesuatu yang tidak normal dan harus segera diatasi.
"Tetapi, ada sesuatu yang tidak masuk akal, yaitu kecepatannya 340.