Sebelum Jatuh, Lion Air JT 610 Terbang dengan Speed 340, Pilot Senior: Itu Tak Masuk Akal
Detik-detik Sebelum Jatuh, Lion Air JT 610 Terbang dengan Speed 340, Pilot Senior: Itu Tak Masuk Akal
Waduh, telinga aja kalau saya dengan speed 400 juga bisa mendengung.
Pastinya ada sesuatu yang tidak normal dan sesegera mungkin harus bisa diatasi," tegasnya.
Stephanus menduga kemungkinan besar ada semacam eror di penerbangan tersebut.
"Awareness dari pilot tersebut mungkin jadi," tandasnya
Sebelumnya, seorang pengamat penerbangan, Dudi Sudibyo menjelaskan dua kemungkinan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Ditemui di kantor Kompas Gramedia Majalah di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pengamat penerbangan, Dudi Sudibyo, memaparkan dua kemungkinan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610
Lokasi diperkirakannya pesawat Lion Air JT-610 jatuh (Basarnas)
“Pertama karena sistem yang bermasalah, meski belum diketahui masalahnya apa, dan satu lagi mungkin teknis, yang berkaitan dengan mesin,” katanya.
Dudi menyakini bila dua faktor ini menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
Sebab, sebelumnya pilot sempat ingin return to base alias kembali ke Soekartno-Hatta.
“Sebelum dia jatuh, pilot kasih tahu ke menara bahwa dia ingin RTB (return to base),” imbuh Dudi.
Sayangnya, ketika menara ATC ingin menanyakan lebih lanjut mengenai alasan ia ingin kembali, pesawat sudah terlanjur hilang kontak.
Dudi menyayangkan tidak ada orang atau saksi mata yang melihat bagaimana posisi pesawat terjatuh.
Jika mengetahui posisinya, maka dapat dianalisis lebih lanjut penyebab pasti pesawat jatuh.
Tradisi water salute menyambut kedatangan pesawat baru B737 MAX 8 Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (4/7/2017) (Facebook Lion Grup)
"Sulit untuk mengetahui penyebabnya saat ini. Namun, dua hal ini (kesalahan sistem dan teknis) lah yang menjadi fokus saya," ujarnya.