Ngopi Santai
Mimpi Juara Baru Tanpa Intrik
Tahun ini, tim asuhan Widodo Cahyono Putro ini memiliki hal yang mustahil, namun bisa dilalui. Tentunya dengan berbagai syarat.
Penulis: Rizki Laelani | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Setahun lalu saya menyaksikan begitu hambarnya status juara Bhayangkara FC.
Tak ada konvoi, tak ada selebrasi layaknya tim yang diidolakan atau dijagokan untuk juara.
Tapi, menu sayur tanpa garam itu sudah tersaji tahun lalu. Jadi nikmati saja.
Tahun ini perburuan gelar juara sangat berbeda. Tiga tim yang memiliki peluang besar untuk juara.
Mereka adalah tim-tim tua kaya pengalaman, PSM Makassar, Persib Bandung, dan Persija Jakarta.
Lalu, ditambah satu tim yang memiliki celah kecil untuk juara. Umurnya pun sangat muda, Bali United.
Namun, yang penting dari itu semua, saya sangat berharap semua masih waras.
Para pengelola sepak bola di Tanah Air ini, sangat diharapkan mampu melahirkan juara baru yang tentunya berprestasi, bukan intrik.
Meski terlihat tidak adil "memaksa" lahir juara ideal, namun harapan itu saya yakini sebagai konsesus bersama suporter Indonesia.
Peluang Bali United mencatat sejarah sebagai juara Liga 1 2018, mungkin tak selapang tiga tim lain, PSM Makassar, Persib Bandung, dan Persija Jakarta.
Namun, dalam lima sisa laga akhir ini, Bali United masih memiliki harapan angkat tropi juara di akhir musim nanti.
Syaratnya, Bali United tak boleh terpelset sedikit pun. Lengah, maka peluang juara akan tertutup.
Saat ini Bali United memiliki 45 poin dari 29 pertandingan yang sudah dilalui.
Ada lima laga tersisa yang bisa mengantarkan Bali United ke puncak klasemen.
Selain tak boleh ceroboh saat bertanding, Bali United pun ketergantungan dari hasil laga lainnya, khusunya tim penghuni tiga besar, PSM Makassar, Persib Bandung, dan Persija Jakarta.