Nekat Ancam Anggota TNI Pakai Celurit, Begini Nasib Warga Banjar Tegal
Seorang anggota Babinsa Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng bernama Komang Mahayadnya (47) diancam menggunakan senjata tajam celurit.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Rizki Laelani
Nekat Ancam Anggota TNI Pakai Celurit, Begini Nasib Warga Banjar Tegal
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Seorang anggota Babinsa Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng bernama Komang Mahayadnya (47) diancam menggunakan senjata tajam celurit.
Si pengancam adalah Putu Mangku alias Doglas (44) warga asal Jalan Pahlawan, Kelurahan Banjar Tegal, Buleleng.
Doglas nekat mengancam anggota TNI itu lantaran dipengaruhi minuman beralkohol.
Menurut informasi di kepolisian, peristiwa ini terjadi pada Sabtu (8/12/2018) malam.
Saat kejadian, korban Mahayasa sejatinya hendak mengantaran rekannya Wayan Suardika untuk mengembalikan uang milik seseorang bernama Wayan Budiarta.
Mereka pun berjanji untuk bertemu di rumah pelaku Doglas.
Setibanya di rumah Doglas, korban Mahayasa pun menyerahkan uang senilai Rp 4 juta dengan posisi berdiri.
Nahas, tindakannya itu rupanya menyingung perasaan Doglas, sehingga terjadilah cek-cok mulut antara pelaku Doglas dan korban Mahayasa.
Akhir kata, Doglas pun langsung mengambil cerurit miliknya, dan sempat mengarahkannya ke ketubuh korban Mahayasa.
Beruntung kejadian itu berhasil dihalangi oleh warga. Hingga akhirnya korban Mahayasa berhasil menyelamatkan diri.
Korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Kota Singaraja.
"Pelaku itu marah-marah kepada korban karena merasa ikut campur dengan utang piutang itu," ungkap Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma saat dikonfirmasi, Minggu (9/12/2018).
Menerima adanya laporan tersebut, Anggota Kepolisian Sektor Kota Singaraja pun bergegas mengamankan pelaku Doglas.
Bahkan pihaknya juga menyita satu buah celurit berukuran sekitar 25 centimeter yang digunakan Doglas untuk mengancam korban Mahayasa.
"Pelaku kami kami ancam dengan undang-undang darurat," pungkas Kompol Wiranata. (*)