Hanya 12,73 Persen Masyarakat yang Masih Mengajarkan Bahasa Bali kepada Anak-anaknya

Salah satunya yakni para orang tua ternyata sebagian besar sudah tidak lagi mengajarkan bahasa Bali kepada anak-anaknya.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Penyuluh Bahasa Bali di bawah naungan Disbud Provinsi melakukan penyainan lontas di Desa Kelusa, Payangan, Minggu (12/3/2017) 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bahasa Bali yang dianggap sebagai bahasa ibu ternyata keberadaanya memang tergerus di masyarakat.

Sebuah survei yang dilaksanakan oleh penyuluh bahasa Bali dengan melihat eksistensi bahasa Bali di masyarakat, beberapa topiknya dalam kategori rendah.

Salah satunya yakni para orang tua ternyata sebagian besar sudah tidak lagi mengajarkan bahasa Bali kepada anak-anaknya.

Survei yang dilakukan dengan cara mewawancai secara mendalam sebanyak 51.513 orang masyarakat di seluruh Bali itu menunjukkan bahwa yang masih mengajarkan anaknya berbahasa Bali hanya 6.514 orang atau 12,73 persen. 

Sedangkan yang mengatakan tidak begitu mengajarkan kepada anak-anaknya yakni sebanyak 20.423 orang atau 39,93 persen.

Sementara yang tidak pernah mengajarkan kepada anak-anaknya mencapai angka 24.216 orang atau sebanyak 47.34 persen.

Dari data tersebut, penyuluh bahasa Bali menyimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat mengatakan tidak pernah mengajarkan aksara Bali kepada anak-ankanya.

Koordinator Penyuluh Bahasa Bali, I Nyoman Suka Ardiyasa mengatakan bahwa survei ini memang riil dilakukan untuk pemetaan eksisten bahasa Bali.

Penyuluh Bahasa Bali setiap minggunya wajib mendatangi 10 keluarga yang ada di desanya masing-masing sembari melakukan pembinaan.

"Nah temuannya seperti yang disampaikan tyang di dalem itu. Memang ada beberapa yang kondisinya rendah," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved