Nostalgia Nangkil dengan Jukung Sepi Peminat, Pemedek ke Pura Sakenan Lewat Jalur Darat

Suguhan nostalgia tradisi nangkil ke Pura Dalem Sakenan dengan menggunakan jukung (perahu tradisional) sepi peminat

Penulis: eurazmy | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Rizal Fanany
Umat Hindu melaksanakan persembahyangan Hari Raya Kuningan di Pura Sakenan, Denpasar, Sabtu (5/1/2019). Hari Raya Kuningan merupakan rangkaian dari Hari Raya Galungan yaitu perayaan kemenangan "Dharma" (kebenaran) melawan "Adharma" (kejahatan) yang diperingati dengan melakukan persembahyangan bersama di setiap pura di Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Suguhan nostalgia tradisi nangkil ke Pura Dalem Sakenan dengan menggunakan jukung (perahu tradisional) sepi peminat.

Ratusan pemedek dari berbagai daerah di Bali di Hari Raya Kuningan, Sabtu (5/1/2019) kemarin, lebih memilih menggunakan jalur darat dibanding jalur laut seperti di era 1996 ke atas.

Seperti diungkapkan salah satu warga yang tetap menggunakan jalur darat menuju Pura Sakenan, Putu Diah Eka (27) asal Tabanan.

Meski ia mengetahui ada program nostalgia jukung ini melalui medsos, ia tetap memilih jalur darat sebagaimana biasanya.

"Ya kan sudah ada dibangun jalan, Bli. Berhubung ini tadi saya bawa mobil sama sekeluarga juga sekalian. Sebenarnya sih minat tertarik, tapi mungkin tahun depan aja kali ya," ujarnya.

Sekretaris Kelompok Nelayan Taman Segara Kodang, Wayan Budiarsa mengatakan, dari 10 armada yang disiapkan pihaknya hari itu hanya mengantar 5 penumpang/rombongan saja.

"Masih belum ada yang berminat bernostalgia. Ada sekitar 5 perahu tadi yang mengantar. Satu perahu tadi tidak bisa merapat ke Serangan, karena airnya surut," ungkapnya.

Baca: Ramalan Zodiak 6 Januari 2019: Gemini Untung Besar, Cancer Ada Masalah Finansial

Baca: Oknum Polda Bali Dilaporkan Berupaya Lakukan Hal Terlarang di Singapura

Sebelumnya, pihak kelompok nelayan sebenarnya sudah mempersiapkan berbagai hal, meski ajakan program yang digagas Pemerintah Kota Denpasar ini terbilang mendadak.

Menurut dia, inisiasi program ini dilakukan mendadak sehari sebelum piodalan ke Pura Sakenan.

Padahal, papan pemberitahuan adanya layanan transportasi juga sudah dipasang.

"Ya mungkin masih banyak masyarakat yang belum tahu. Soalnya kan memang mendadak. Semoga tahun depan sudah mulai banyak yang minat naik jukung," harapnya.

Meski begitu, pihaknya tetap menyambut positif adanya program ini.

Kedepannya, pihaknya berharap agar pemerintah bisa membangun fasilitas memadai, seperti dermaga demi keamanan dan kenyamanan penyeberangan.

Sehingga, animo masyarakat juga bisa meningkat.

"Kalau untuk saat ini kan di sana memang tidak ada bantaran untuk perahu bersandar. Perlu dimaksimalkan jika memang ada program pelestarian tradisi. Selain itu juga agar menambah kenyamanan para penangkil untuk naik-turunnya," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved