Korban Investasi Bodong di Gianyar Ungkap Isi Hati, Uang Terkuras Sampai Tak Bisa Bayar Kosan
Seorang warga Makassar, Ibnu Qayyim Hatta mengaku menjadi korban investasi bodong di Bali.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Rizki Laelani
Korban Investasi Bodong di Gianyar Ungkap Isi Hati, Uang Terkuras Sampai Tak Bisa Bayar Kosan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seorang warga Makassar, Ibnu Qayyim Hatta mengaku menjadi korban investasi bodong di Bali.
Korban mengaku menjadi korban penipuan investasi usaha penyedia perlengkapan dan makanan kucing (Cat shop) yang mengalami kerugian sekitar Rp 1 milyar.
Ibnu Qayyim Hatta menyebut menjadi korban investasi bodong yang dilakukan oleh ML, wanita yang dikenalnya pada bulan Juni 2018.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Ruddi Setiawan mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan, "Kita masih lakukan penyelidikan," ujarnya Minggu (27/1/2019).
Korban yang tinggal di Jalan Raya Pemogan nomor 161 A Denpasar ini mengalami nasib nahas tersebut dimulai dari perkenalannya dengan seorang wanita pecinta kucing berinisial ML.
"Awal mula ya saya kenal dengan dia (ML) pada bulan Juni 2018 dan mengajak saya untuk menanamkan investasi di toko miliknya," ujarnya kepada Tribun-Bali.com.
Wanita itu mengajak Ibnu untuk bekerjasama dengan menaruh investasi di toko milik ML di Denpasar, Bali.
"Ketika dia menawarkan investasi untuk semakin membesarkan usahanya, ya saya setuju," jelasnya.
Ibnu yang menanamkan modalnya di usaha milik ML, menceritakan awalnya berkembang baik dan mendapatkan keuntungan.
Namun setelah beberapa bulan terakhir ini, ML datang lagi dan meminta tambahan modal untuk membuka toko baru di daerah Gianyar.
Pada Selasa (22/1/2019) lalu, ML kembali mendatangi Ibnu dengan menangis dan bercerita bahwa usahanya yang di daerah Gianyar harus tutup karena modalnya dibawa kabur karyawannya.
Ibnu mengatakan, ML sempat meminta maaf dan memohon kepada Ibnu untuk membayar uang investasinya dengan cara mencicil.
"Waktu itu dia datang dan meminta maaf, juga memohon untuk membayar uang saya dengan cara di cicil. Ya saya pun menyetujui," ujar Ibnu.
Namun mendengar hal tersebut, Ibnu yang penasaranpun mencoba mencari toko yang berada di Gianyar tersebut.