Fenomena Polar Vortex di Amerika Serikat : Ada Gempa Es Hingga Air Mendidih Beku di Udara
Kemudian, perubahan suhu yang tiba-tiba menyebabkan lapisan es mengembang dan menimbulkan suara letupan.
TRIBUN-BALI.COM, WASHINTON DC - Fenomena cuaca kutub atau polar vortex yang melanda sebagian wilayah Amerika Serikat menyebabkan beragam hal unik, mulai dari 'gempa es', pembakaran rel kereta api, air panas membeku, hingga garpu mengambang.
Gempa es Cryoseisms, juga disebut 'gempa es', dilaporkan terjadi di negara bagian Ohio dan Pennsylvania.
Warga di dua kawasan itu mendengar suara letupan dari dalam tanah.
'Gempa' itu terjadi ketika embun dari salju serta hujan menyusup ke dalam tanah.
Kemudian, perubahan suhu yang tiba-tiba menyebabkan lapisan es mengembang dan menimbulkan suara letupan.
"Bunyinya seperti perabot besar tiba-tiba jatuh," kata Michelle Tebbetts, warga Dillsburg, Pennsylvania, kepada WHP-TV.
"Gempa es ini bunyinya seperti letupan atau ledakan kemudian kami merasakan sedikit guncangan di dalam rumah," timpal Steven Tebbetts.
Warga Amerika jadi 'lemah'?
Gubernur Kentucky, Matt Bevin mengeluhkan penutupan sekolah-sekolah ketika suhu mencapai minus 14 derajat Celsius.
"Apa yang terjadi dengan warga Amerika? Kita menjadi lemah," sebut kader Partai Republik itu.
"Saya sedikit bercanda. Namun, saya cukup khawatir bahwa dalam hal ini kita mengirimkan pesan kepada anak-anak muda bahwa jika hidup sulit kamu bisa memeluk diri seperti janin di dalam kandungan, ke tempat yang lebih hangat, dan menunggu sampai situasinya tidak lagi sulit.
Tapi kenyataan hidup tidak seperti itu," tambahnya.
Menanggapi perkataan Bevin tersebut, Asosiasi Pendidikan Kentucky merilis pernyataan melalui Twitter.
"Kami selalu mendukung keputusan yang dibuat untuk kesehatan dan keselamatan anak-anak Kentucky. Selalu."
Pakar meteorologi dari saluran berita NBC, Al Roker, mengecam Bevin sebagai "gubernur pandir".