Kapal Induk Rusia Tampil Garang & Menakutkan tapi Jarang Beroperasi & Dihantui Banyak Masalah

Secara teoritis kalau melihat pada daftar senjatanya, Admiral Kusnetzov tampil gahar dan menakutkan

Editor: Irma Budiarti
Grid.ID via Tribunnews
Admiral Kuznetsov. 

TRIBUN-BALI.COM - Walaupun memiliki dek untuk lepas landas dan pendaratan bagi pesawat tempur dan helikopter, sejatinya kapal induk AL Rusia Admiral Kusnetzov bukanlah kapal induk.

Lho kok bisa?

Admiral Kusnetzov yang lengkapnya bernama Admiral Flota Sovetskogo Syuza Kusnetzov dibuat di Galangan Kapal Mykolaiv, Ukraina, yang menjadi satu-satunya galangan pembuat kapal induk pada era Uni Soviet.

Desainnya sendiri disebut sebagai kapal penjelajah kelas berat yang membawa pesawat terbang (TAVKR – Tyazholly Avianesushchiy Kreyser).

Sejatinya Admiral Kusnetzov sempat dinamai Riga, lalu Leonid Brezhnev, sempat menjadi Tbilisi, lalu akhirnya Kusnetzov.

Kapal dengan bobot 55.000 ton dan ditenagai mesin CODAD ini diluncurkan pada 1985.

Baca: Ini Kata Seniman Ogoh-ogoh Denpasar Soal Larangan Penggunaan Sound System dan Styrofoam

Baca: Maket Panti Jompo dan RS Kanker Tarik Minat Pengunjung Indobuildtech Bali 2019

Sebagai kapal pembawa pesawat, Admiral Kusnetzov didesain dengan tiga posisi peluncuran untuk pesawat tempurnya, dengan metode peluncuran ski-jump.

Metode peluncuran ini mengharuskan pesawat untuk memasang afterburner dan tenaga penuh, menanjak saat melewati ujung dek yang melandai ke atas, dan lepas landas dengan tenaganya sendiri.

Dibandingkan dengan sistem ketapel energi tinggi pada kapal induk AS, teknologi Rusia ini tentu saja terlihat tertinggal.

Hal ini tentu saja menuntut kapabilitas pesawat tempur yang prima, dengan stall speed yang rendah.

Yang bisa memenuhi prasyarat ini hanya pesawat tempur dengan tenaga besar seperti Su-33 (varian maritim Su-27) atau MiG-29K.

Baca: Enam Universitas Turut Serta Meramaikan Pameran Indobuildtech Bali 2019

Baca: Suwirta Minta PDAM Kaji Sumur Bantuan ESDM di Desa Tihingan, Bertahun-tahun Tidak Berfungsi

Itupun dengan catatan bahwa pesawat tempur harus dibuat seringan mungkin.

Bahan bakar tidak diisi penuh dan muatan senjata dibatasi pada sejumlah rudal anti pesawat atau bom ringan.

Admiral Kusnetzov sendiri bisa membawa 40-50 pesawat tempur dan helikopter.

Dalam kapasitasnya sebagai kapal penjelajah, Admiral Kusnetzov dilengkapi dengan sejumlah sistem persenjataan ofensif, yang tidak dimiliki pada desain kapal induk Barat.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved