Dampak Lonjakan Harga Tiket Pesawat
Dikeluhkan Penumpang, Begini Dampak Kenaikan Harga Tiket dan Keterisian Pesawat Dari & Ke Bali
Sebagian besar masyarakat keluhkan tingginya atau adanya kenaikan harga tiket pesawat yang tinggi karena memberatkan para pengguna
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ady Sucipto
Sementara itu ditemui terpisah General Manager AirNav Indonesia Cabang Denpasar Rosedi hampir senada dengan Arie dari data traffic AirNav Indonesia Cabang Denpasar juga mengalami kenaikan.
“Ada kenaikan 74 moving pesawat tidak sampai 100 moving atau hanya 0,58 persen,” jelasnya.
Atau pada Januari 2019 tercatat sebanyak 12.835 moving pesawat tetapi periode sama di tahun 2018 hanya 12.761 moving.(*)
Maskapai Akui Ada Cancel Flight
Salah satu pramugari dari Lion Air menuturkan di maskapainya memang terdapat cancel atau no operate pada rute-rute tertentu. Flightnya lumayan berkurang dan beberapa kali juga cancel flight.
Dan saat ini kami (Lion Air) jarang delay seperti sebelum-sebelumnya saat trrafic penerbangan tinggi banyak delay. Tetapi mungkin tidak Lion Air saja menurutnya maskapai lain juga mengalami hal yang sama.
“Kalau presentasenya berapa bulan atau minggu tidak tahu pastinya sih. Bisa jadi sih memang pengaruh sama pax nya kalau harga tinggi banget pasti mereka bakal milih alternatif lain sih,” ucapnya kepada Tribun Bali.
Ia menambahkan jika di posisi sebagai penumpang juga akan berpikir lagi.
“Aku pun kalo jadi penumpang juga bakalan mikir-mikir. Kalau misal urgent harus cepat sampai ya pesawat tapi kalau mau nyantai ya gunakan alat transportasi lain saja,” ungkap.
Di konfirmasi terpisah, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro menyampaikan periode bulan Januari-Februari saat ini memasuki low season.
Sehingga hal wajar jika penumpang sepi saat low season seperti ini.
Pengaruh tingginya atau melambungnya harga tiket pesawat terhadap tingkat keterisian penumpang tidak terlalu berdampak.
Tetapi memang ada rute-rute tertentu yang sepi penumpang hingga akhirnya rute tersebut ditiadakan atau di cancel operasionalnya.
Hampir senada dengan Danang Mandala, Vice President Corporate Secretary PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. M. Ikhsan Rosan periode Januari-Februari ini low season.
Dan rute-rute tertentu yang sepi penumpang memang ditiadakan dan dialihkan pesawat tersebut ke rute lain yang rute ramai penumpang. Salah satunya rute dari dan menuju Bali selalu ramai dan diminati.