30 Persen Beasiswa di Unud Salah Sasaran, Bidikmisi Paling Banyak

Essai yang tidak lebih dari tiga halaman itu menuangkan seringnya beasiswa di jenjang perkuliahan yang salah sasaran

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Ketua Tim Monev UKM Unud, I Wayan Santiyasa saat hadir dalam peluncuran buku dari Persma Akademika Unud di Warung Men Brayut, Minggu (17/3/2019) 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pers Mahasiswa Akademika Universitas Udayana (Unud) meluncurkan sebuah buku 'Siapkah Saya Menjadi Mahasiswa' pada Minggu (17/3/2019) di Warung Men Brayut, Denpasar.

Buku setebal 85 halaman itu ditulis berisikan 16 essai dari 16 penulis yang semuanya merupakan anggota Persma Akademika.

Buku itu diluncurkan serangkaian dengan HUT Persma Akademika ke-36 yang juga dirangkaikan dengan temu alumni dan nonton bareng.

Salah satu essai di dalam buku yang diterbitkan itu sungguh menarik perhatian.

Pada halaman 15, Zila Yuniar menuliskan sebuah essai berjudul 'Beasiswa Salah Sasaran, Salah Siapa?'.

Baca: 3 WN Bulgaria Menolak Didampingi Pengacara, Komplotan Bobol ATM Jalani Sidang Perdana

Baca: Penjual Sayur di Purwokerto Ini Viral Karena Disebut Mirip Syahrini, Bagai Pinang Dibelah Dua

Essai yang tidak lebih dari tiga halaman itu menuangkan seringnya beasiswa di jenjang perkuliahan yang salah sasaran.

"Fenomena seperti ini menjelma sebagai hal yang tidak asing lagi di dunia pendidikan khususnya jenjang perkuliahan," tulis Zila di paragraf ketiga.

Menurutnya, salah satu syarat guna menikmati beasiswa yakni jika benar-benar membutuhkan atau dengan kata lain mengalami kesulitan ekonomi.

Namun pada kenyataannya banyak mahasiswa yang terbilang cukup bahkan mampu justru ikut mendapatkan tunjangan tersebut.

"Tidak sedikit juga otak nakal yang selalu mencari jalan untuk berbuat curang. Saat survei terkadang ada pelamar Bidikmisi yang berpura-pura miskin atau malah 'memiskinkan diri', bahkan ada yang rela menyewa atau mengakui rumah yang kurang layak sebagai asetnya agar dapat memenuhi syarat sebagai penerima Bidikmisi," tulis Zila lagi.

Baca: Garuda Indonesia jadi Maskapai dengan OTP Terbaik Dunia Versi OAG Flightview

Baca: Sajikan Berbagai Bentuk Cokelat, Dapur Cokelat Denpasar Janjikan Kelezatan Cake

"Nampak miris, tetapi memang inilah kenyataan hidup sebagai mahasiswa. Ketidakadilan seakan dimaklumi begitu saja dan sudah menjadi rahasia umum," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Tim Monev UKM Unud I Wayan Santiyasa yang hadir pada saat peluncuran buku mewakili Wakil Rektor III mengamini banyaknya beasiswa salah sasaran di Unud.

Bahkan dirinya sempat melakukan riset terhadap hal tersebut pada tahun 2017 lalu.

"Saya sengaja membuat riset, riset itu di LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Unud, saya buat itu tentang proses beasiswa di Universitas Udayana. Dan banyak sekali beasiswa itu yang salah sasaran," kata Santiyasa yang juga sebagai Wakil Dekan III Fakuktas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unud itu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved