BMKG Beri Peringatan Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter Berpotensi Terjadi di Selat Bali
Gelombang hingga 6 meter (berbahaya) berpeluang terjadi di Samudera Hindia selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur
TRIBUN-BALI.COM - Gelombang tinggi masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia.
Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan bahwa gelombang dapat mencapai ketinggian 6 meter.
Kepala Bagian Humas BMKG Taufan Maulana menyampaikan, peluang gelombang tinggi ini berlaku hingga Minggu (24/3/2019).
"Gelombang hingga 6 meter (berbahaya) berpeluang terjadi di Samudera Hindia selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur ( NTT)," kata Taufan kepada Kompas.com, Kamis (21/3/2019).
Taufan menjelaskan, gelombang tinggi disebabkan adanya Siklon tropis Veronica (976 hPa) di Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Barat dan Siklon Tropis Trevor (991 hPa) di Teluk Carpentaria.
Selain itu, kecepatan angin juga turut menyebabkan adanya gelombang tinggi.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Jawa Timur hingga Sumba, perairan selatan Kupang-Pulau Rote, Laut Sawu, Laut Timor selatan NTT, Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga NTT, Laut Jawa, Laut Banda bagian selatan, perairan Kepulauan Letti hingga Tanimbar, Laut Arafuru, Laut Sulawesi bagian timur, dan perairan Kepulauan Sangihe-Talaud.
"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," ujar Taufan.
Gelombang dengan ketinggian 1,25 meter - 2,5 meter (waspada) berpeluang terjadi di wilayah berikut:
1. Perairan utara Sabang
2. Perairan Sabang-Banda Aceh
3. Perairan barat Aceh
4. Perairan barat Kepulauan Simeulue hingga Mentawai
5. Perairan Enggano-Bengkulu
6. Perairan barat Lampung