Breaking News

55 Startup Muda di Asean Diharapkan Memberi Solusi Bagi Masalah Lingkungan

Event yang digelar Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya ini, di antaranya banyak membahas lingkungan.

Penulis: Rino Gale | Editor: Rizki Laelani
zoom-inlihat foto 55 Startup Muda di Asean Diharapkan Memberi Solusi Bagi Masalah Lingkungan
TRIBUN BALI/ RINO GALE
Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya menyelenggarakan "The 2019 YSEALI Impact eXL Regional Workshop" di Bali, Indonesia dari 24-28 Maret 2019 dan ditutup dengan Ceremony featuring keynote remarks by United States Embassy Jakarta Deputy Chief of Mission Heather Variava, presentations by participants on their investment strategies di Anvaya Hotel Kuta, Rabu (27/3/2019)

55 Startup Muda di Asean Diharapkan Memberi Solusi Bagi Masalah Lingkungan

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Sebanyak 55 startup muda dari berbagai negara di Asean mengikuti pelatihan The 2019 YSEALI Impact eXL Regional Workshop.

Event yang digelar Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya ini, di antaranya banyak membahas lingkungan.

Wakil Duta Besar Amerika Serikat di Indonesia, Heather Variava menjelaskan, menghubungkan wirausaha sosial dan startup inkubator di Bali untuk memotivasi pengusaha muda merespons tantangan lingkungan di Asia Tenggara.

Mereka dilatih selama lima hari, para peserta telah belajar dari para ahli and Peer-led tentang perusahaan-perusahaan ramah lingkungan yang inovatif.

Workshop YSEALI ini mempertemukan para peserta dari pencinta lingkungan dan pengusaha dari seluruh ASEAN, untuk menggabungkan keterampilan dan semangat untuk mengerjakan solusi bersama.

"Solusi bersama itu, dan komitmen bersama itulah yang membuat Amerika Serikat merasa begitu optimis tentang masa depan kita bersama. Kami sangat percaya bahwa pemuda di Asia Tenggara memimpin jalan menuju masa depan yang lebih cerah untuk diri mereka sendiri, untuk komunitas mereka, untuk negara mereka. Karena pentingnya ASEAN untuk kawasan Indo-Pasifik dan Amerika Serikat, kami telah secara signifikan meningkatkan keterlibatan dengan ASEAN dan sekitar dalam beberapa tahun terakhir, dipandu oleh prinsip-prinsip saling menguntungkan bagi semua negara," ucap Heather Variava saat ditemui Rabu, (27/3/2019).

Masih kata Heather Variava, dari data yang ada, hingga saat ini, 2.458 pemimpin muda telah berpartisipasi dalam acara-acara YSEALI di sekitar kawasan ASEAN, termasuk workshop.

Selain itu, 1.727 pemuda pernah ke Amerika Serikat melalui program pertukaran akademik dan profesional YSEALI.

Diluncurkan pada 2013, the Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) adalah program pemerintah AS untuk memperkuat pengembangan kepemimpinan dan jejaring di Asia Tenggara.

Melalui berbagai program dan keterlibatan, termasuk pertukaran pendidikan dan budaya AS, pertukaran regional, dan pendanaan awal, YSEALI berupaya membangun kemampuan kepemimpinan kaum muda di kawasan ini, memperkuat ikatan antara Amerika Serikat dan Asia Tenggara, dan membina komunitas ASEAN .

"Nantinya para wirausahawan muda ini yang menjadi peserta akan diberikan modal sebesar 100 dollar Amerika. Saya harap ini sedikit membantu para pengusaha muda," imbuhnya.

Sementara itu, Muhammad Aprianto Yanto selaku penasehat Kementerian Pemuda dan Olahraga mengatakan, event ini lebih bersifat mempekerjakan disabilitas atau menangani limbah sampai wis manajemen dan lain-lain.

"Dan dari acara ini adalah gimana caranya para peserta ini bisa menjalin dot connector."

"Misalnya dari Malaysia nanti setelah acara ini bisa berkolaborasi membangun bisnis yang besar untuk mewujudkan yang namanya sustainable development goals."

"Atau tujuan pembangunan berkelanjutan itu memang yang digulirkan oleh PBB united nations dan dengan bekerja sama untuk mewujudkan hal itu terus permasalahan khususnya di bidang ekonomi ekonomi," katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved