Perjalanan Kopassus ke Pedalaman X, Cari Suku Primitif Diduga Kanibal dan Peringatan Sarwo Edhie
Kabar kematian Rockfeller dengan cara yang sangat tragis itu pun menjadi perhatian dunia internasional termasuk rumor bahwa Rockfeller telah dimakan
Perjalanan Kopassus ke Pedalaman X, Cari Suku Primitif Diduga Kanibal dan Peringatan Sarwo Edhie
TRIBUN-BALI.COM - Cerita tentang keberanian prajurit Kopassus memang selalu menarik untuk diperhatikan.
Mulai dari saat berhadapan dengan musuh, maupun menghadapi misi berbahaya.
Seperti yang terjadi saat prajurit Kopassus harus masuk kedalam hutan perantara Papua, dan masuk sarang suku Kanibal.
Dikutip TribunJambi.com dari Intisari, misi tersebut bermula ketika ditemukannya jasad Rockfeller hanya ditemukan berupa sepotong kaki yang masih mengenakan sepatu.
Berdasar jenis sepatu itulah sepotong kaki itu kemudian dikenali sebagai jasad dari mendiang Rockfeller.
Kabar kematian Rockfeller dengan cara yang sangat tragis itu pun menjadi perhatian dunia internasional termasuk rumor bahwa Rockfeller telah dimakan oleh suku terasing yang tinggal di hutan belantara Papua Nugini.
Baca: Masih Bebas Meneror, Egianus Kogoya Siapkan 6 Batalyon Akan Boikot Pemilu 2019, Ini Reaksi Wiranto
Baca: Link Live Streaming Ceres Negros vs Persija Jakarta, Kick-off 19.30 WITA di MNC TV
Baca: Cerita Poliandri Tinggal Satu Atap di Tibet, Leluasa Bicara Seks, Begini Kode untuk Urusan Ranjang
Baca: Sejumlah Fakta di TKP Ni Putu Citra Ditemukan Tewas Diduga Tenggelam, Sungai Dangkal dan Tak Berarus
Rumor tentang keberadaan suku pemakan manusia tidak hanya beredar di Papua Nugini, tapi juga menyebar ke kawasan pedalaman Irian Barat (Papua) yang di tahun 1960-an masih merupakan hutan lebat yang belum terjamah.
Pada 5 Mei 1969 meski rumor tentang keberadaan suku pemakan manusia di pedalaman Papua masih santer.
Sekitar 7 anggota pasukan baret merah (RPKAD/Kopassus), 5 anggota Kodam XVII Cenderawasih Papua dan tiga warga asing yang juga kru televisi NBC, AS serta satu wartawan TVRI, Hendro Subroto melaksanakan ekspedisi ke Lembah X yang berlokasi di lereng utara gunung Jayawijaya.
Tim ekspedisi yang berjumlah total 16 orang itu dipimpin oleh personel RPKAD, Kapten Feisal Tanjung sebagai Komandan Tim dan Lettu Sintong Panjaitan sebagai Perwira Operasi.
Lokasi ekspedisi disebut sebagai Lembah X dan berada di lereng utara Gunung Jayawijaya yang berpemandangan elok sekaligus merupakan tempat yang belum pernah dijamah oleh manusia dari luar.
Suku setempat masih dikenal sebagai suku yang sangat terasing dan dimungkinkan merupakan suku yang masih memakan manusia seperti yang dialami oleh Rockfeller.
Dengan risiko yang tinggi itu pengendali ekspedisi Pangdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Sarwo Edhie Wibowo berpesan agar tim siap menghadapi kemungkinan terburuk.