Sang Ibu Sempat Tak Restui Hubungan Korban, Baru Tahu Pelaku Pembunuh Mahasiswi Ini Temperamental
Sang ibu, Nyoman Sarini (49) saat ditemui di Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Jumat (12/4/2019) tidak menyangka anaknya bakal bernasib malang.
Penulis: eurazmy | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kematian Ni Made Ayu Serli Maharika (20), mahasiswi semester IV, Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja membawa duka mendalam bagi keluarga.
Sang ibu, Nyoman Sarini (49) saat ditemui di Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Jumat (12/4/2019) tidak menyangka anaknya bakal bernasib malang.
Baca: Kodok Naik Pitam Baca Pesan Seorang Pria di HP Kekasihnya
Bersama keluarga besarnya dari Banjar Senganan Kanginan, Desa Senganan, Penebel, Tabanan saat itu tengah menunggu proses autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban.
Berdasarkan hasil autopsi, Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr. Dudut Rustyadi menemukan sejumlah luka memar pada bagian dahi, bibir dan terutama leher akibat kekerasan tumpul.
''Untuk penyebab kematiannya (dipastikan) karena ada penekanan jalan napas sehingga kehabisan oksigen,'' ungkapnya dikonfirmasi Tribun Bali.
Sementara, perkiraan waktu kematian korban diperkirakan terjadi sejak 3 hari sebelum waktu pemeriksaan. ''Luka kekerasan tumpul pada bagian leher bisa saja akibat dicekik,'' tandasnya.
Wanita malang itu tewas akibat dibunuh oleh kekasihnya berinisial KIJ alias Kodok (21).
Mendengar kabar itu, ia tak menyangka jika Kodok bisa berbuat senekat itu.
Dikatakan dia, Kodok merupakan pemuda asal desa yang sama.
Ayah ibunya merantau ke Pulau Jawa.
Sebelumnya, ia sempat mendengar pelaku menjalin hubungan asmara dengan anak bungsunya ini sewaktu SMA.
Karena tahu hidupnya tak jelas, ia sempat tak merestui hubungan mereka.
''Orang hidupnya saja gak jelas, gak punya kerjaan. Saya baru merestui mereka akhir-akhir ini saja dengan syarat dia punya pekerjaan,'' akunya.
Namun di tengah jalan, ia baru tahu ternyata selama ini hubungan anaknya dengan pelaku tidak sehat.
Pelaku, kata dia, sering marah-marah dan mengancam anaknya.