Banyak Jalan Benyah Latig, Masyarakat Berharap Ada Perbaikan

Kerusakan jalan yang sudah terjadi sejak setahun ini, mengakibatkan sering ada wisatawan yang jatuh dari kendaraan saat melewati jalan rusak

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Seorang pengendara hampir terjatuh saat melintas di jalan rusak di Banjar Pande, Desa Kenderan, Tegalalang, Minggu (14/4/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pemberian mobil operasional jenis Mitsubishi Xpander pada 63 perbekel, kecuali Perbekel Pejeng, Kecamatan Tampaksiring dirasakan belum maksimal oleh masyarakat.

Sebab, kondisi jalan di Kabupaten Gianyar banyak yang rusak, sehingga para perbekel merasa tidak nyaman saat mengendarai mobil barunya.

Hal inilah saat ini menjadi ‘orti’ dalam mengkritik pemerintah, yang lebih mengutamakan pembelian mobil ketimbang memperbaiki jalan rusak, yang mengancam keselamatan pengendara.

Pantauan Tribun Bali, Minggu (14/4/2019) di sejumlah kecamatan, khususnya di Tegalalang, banyak kondisi jalan yang memperihatinkan, bahkan telah menelan korban.

Seperti di jalan sepenjang Banjar Pejengaji – Banjar Gagah, Desa/Kecamatan Tegalalang.

Jalan ini memiliki panjang sekitar 1,7 kilometer (km).

Baca: Mayat Wanita Tanpa Busana Mengapung di Pantai Kuta, Begini Keterangan Balawista Badung

Baca: Krama Mulai Persiapan Piodalan di Pura Samuantiga

Sepanjang jalan yang terbuat dari hotmix ini, sebagiannya ditambal dari beton, yang dananya berada dari dana punia.

Lantaran biaya penambalan ini terbatas, masih terdapat banyak kerusakan yang sering menelan korban, terutama wisatawan asing.

Pengendara tengah melintas di Jalan Banjar Gagah, Tegalalang, Minggu (14/4/2019).
Pengendara tengah melintas di Jalan Banjar Gagah, Tegalalang, Minggu (14/4/2019). (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)

Warga Banjar Gagah, I Ketut Narwa mengatakan, kerusakan jalan yang sudah terjadi sejak setahun ini, mengakibatkan sering ada wisatawan yang jatuh dari kendaraan saat melewati jalan rusak di depan rumahnya.

Menurut dia, kawasan ini setiap waktu dilewati wisatawan, lantaran merupakan jalur alternatif dari Ubud menuju objek wisata Cekingan, Tegalalang.

“Sering ada yang jatuh, dan saya sendiri yang antar ke rumah sakit. Karena lokasi kejadiannya di depan rumah saya,” ujarnya.

Menurut tokoh setempat, I Wayan Diana, kerusakan jalan sepenjang Banjar Pejengaji – Banjar Gagah ini, diduga disebabkan karena usia jalan relatif tua.

Baca: Habis Beli Sosis dan Cari Wifi, 2 ABG Siswa SMP di Klungkung Nekat Bawa Kabur Motor Mogok

Baca: Tasya Kamila Pilih Investasi Reksa Dana untuk Masa Depan Anak, Simak Keuntungannya

Sebab pengaspalan terakhir dilakukan tahun 2010/2011.

Pihaknya berharap Pemkab Gianyar melakukan perbaikan pada jalan ini, untuk mengindari korban semakin banyak.

Seorang pengendara hampir terjatuh saat melintas di jalan rusak di Banjar Pande, Desa Kenderan, Tegalalang, Minggu (14/4/2019).
Seorang pengendara hampir terjatuh saat melintas di jalan rusak di Banjar Pande, Desa Kenderan, Tegalalang, Minggu (14/4/2019). (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)

“Ini jalan kabupaten, kerap dipakai jalur alternatif ke Cekingan. Kalau ada penutupan jalan di Cekingan, lalu lintas sering dialihkan ke sini. Karena jalan yang kecilnya hanya sekitar tiga meter, jadinya cepat rusak karena bahu jalan terkikis air hujan atau tak kuat menahan beban, karena truk barang sering lewat di sini,” ujarnya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved