Serba Serbi

Krama Mulai Persiapan Piodalan di Pura Samuantiga

Krama adat pun sudah berbondong-bondong ngayah mempersiapkan sarana upakara menjelang piodalan di Pura Kahyangan Jagat Samuantiga

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Sejumlah krama ngayah di Pura Kahyangan Jagat Samuantiga, Desa Bedulu, Blahbatuh, Minggu (14/4/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Piodalan di Pura Kahyangan Jagat Samuantiga, Desa Bedulu, Blahbatuh tinggal beberapa hari lagi, tepatnya Kamis (18/4/2019).

Krama adat pun sudah berbondong-bondong ngayah mempersiapkan sarana upakara, Minggu (14/4/2019).

Sebelum persiapan upakara dilakukan, anak-anak setempat telah melakukan prosesi ‘ngambeng’ atau meminta-minta perlengkapan upakara ke setiap rumah masyarakat di Bali.

Namun lantaran keterbatasan tenaga, prosesi ini biasanya hanya menjangkau Kabupaten Gianyar.

Pantauan Tribun Bali di Pura Samuantiga, Minggu (14/4/2019), krama adat Bedulu, mulai dari anak-anak, pemuda hingga orang tua dari 11 banjar di Desa Bedulu, tumpah ruah ngayah di pura.

Ada yang mempersiapkan bebantenan dari anyaman, daging kurban, serta memasang piranti suci di setiap pelinggih.

Lantaran begitu banyak pengayah, pihak panitia pura menugaskan satu banjar untuk mempersiapkan ‘pica’ atau makanan dan minuman untuk pengayah.

Baca: Tasya Kamila Pilih Investasi Reksa Dana untuk Masa Depan Anak, Simak Keuntungannya

Baca: Mangkrak, Pembangunan Stadion Amlapura Butuh Dana Rp 58 Miliar

Tak tanggung-tanggung, pengayah prantenan memasak nasi sebanyak 150 kilogram per hari.

Ketua Paruman Penyungsungan Pura Samuantiga, Wayan Patera mengatakan, sebelum memulai mempersiapkan sarana upakara piodalan, didahului dengan ritual nyambut karya pada 4 April 2019.

Setelah itu, ngayah bisa dilakukan.

Setiap hari, kata dia, satu banjar khususnya krama istri dan krama lanang diturunkan untuk ngayah membuat sarana upakara, yang dibantu oleh pengayah khusus atau parekan Pura Samuantiga sebanyak 300 orang.

Namun di hari libur, seperti hari Minggu ini jumlah pengayah terutama kalangan anak muda membeludak.

“Masyarakat selalu antusias ngayah, apalagi kalau hari libur,” ujarnya.

Patera mengaku bangga dan bersyukur lantaran antusias masyarakat untuk ngayah tak hanya pada saat persiapan upakara.

Baca: Pocari Sweat dan Hijab Sister Bali Gelar Mini Workshop untuk Tetap Bugar saat Berpuasa

Baca: Salah Pilih Alas Kaki Bisa Pengaruhi Postur Tubuh, Ini Tips Tepat Memilih Alas Kaki dari Dokter

Namun saat piodalan berlangsung, banyak sekaa seni dari berbagai kabupaten/kota di Bali, datang menghaturkan ayah-ayahan.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved