Petinju Bali Gregorius Gedha Dende Target Raih Emas di Pra PON 2019

Pra PON 2019 rencananya akan digelar di Ternate, Maluku Utara pada 15 September 2019.

Penulis: Putu Dewi Adi Damayanthi | Editor: Alfonsius Alfianus Nggubhu
Tribun Bali/Dewi Adi Damayanti
Gregorius Gheda Dende 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Petinju Bali, Gregorius Gheda Dende yang pernah mermedali perunggu pada PON 2016 di kelas 60 kilogram (kg).

Ia pun akan berjuang kembali untuk lolos PON 2020. Pra PON 2019 rencananya akan digelar di  Ternate, Maluku Utara pada 15 September 2019 nanti.

Baca: Kabar Terbaru Kondisi Cedera Melvin Platje Jelang Laga Kontra Persija, Apa Kata Melvin?

Baca: Koster Programkan Bali Wajib Belajar 12 Tahun, Target Tuntas Empat Tahun Kedepan

Baca: Jagung Hitam Berkhasiat Sembuhkan Diabetes, Belum Banyak yang Melirik

Baca: TRIBUN WIKI - 10 Pahlawan Nasional dari Bali, Salah Satunya Dijuluki Wanita Besi

Gregorius merupakan satu di antara petinju yang mewakili Bali pada Pra PON 2019. Sekarang ia sedang mempersiapkan dirinya menghadapi event tersebut.

Gregorius mengatakan, ia bersama petinju Bali lainnya menjalani latihan fisik dan teknik hampir setiap hari.

Selain itu, ia juga menambah latihan agar siap dan matang.

“Persiapannya kita ikuti instruksi pelatih, kami ulang-ulang lagi kalau ada waktu,” ujarnya saat ditemui Tribun Bali di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Selasa (30/4/2019).

Meski sudah melakukan latihan seperti itu, namun ia merasa masih banyak kekurangan.

Di antaranya fisik yang belum begitu bagus dan teknik yang harus dilatih.

“Sekarang saya masih banyak kekurangan, mulai fisik belum begitu bagus. Kalau teknik masih banyak kekurangan juga, tapi kita usaha semaksimal mungkin latihan dengan baik,” katanya.

Berbeda pada PON 2016 sebelumnya, kini Gregorius berencana tanding di kelas 64 kg pada Pra PON 2019.

Ia pun merasa pada kelas 64 kg lebih baik dibandingkan kelas 60 kg yang pernah ia ikuti pada PON 2016 lalu.

“Saya rasa lebih bagus di kelas Welter ringan 64 kg dibandingkan kelas 60 kg itu, karena di kelas 60 kg itu banyak sekali saingannya. Kalau di kelas 64 kg hanya tiga atau empat saja,” ucapnya.

Pada Pra PON 2019 nanti, pesaing terberatnya yaitu petinju Nusa Tenggara Timur (NTT).

Namun ia sudah pernah bertemu dengan petinju tersebut dua kali dalam kejurnas.

Meski demikian, Gregorius tetap optimistis bisa mencapai target. Ia juga termotivasi inginkan lolos Pra PON 2019 dengan medali emas.

“Target saya perak di PON 2020 kalau bisa, tetapi untuk di Pra PON 2019 medali emas,” kata dia.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved