Putu Sukiada Ceritakan Kronologi Adiknya Hilang di Tengah Laut, 'Perahunya Sudah Ditemukan'

Persembahyangan pun digelar keluarga. Harapannya, agar pria asal Banjar Anyar, Desa Anturan, Buleleng itu dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/RATU AYU DESIANI
Anggota dari Pos SAR Buleleng melakukan pencarian terhadap nelayan asal Banjar Anyar, Desa Anturan, Buleleng yang dikabarkan hilang sejak Senin malam, Selasa (14/5/2019). 

Putu Sukiada Ceritakan Kronologi Adiknya Hilang di Tengah Laut, 'Perahunya Sudah Ditemukan'

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Haru tak bisa dibendung Putu Sukiada (40) saat menggelar upacara Guru Piduka dan Ngulapin di bibir Pantai Penimbangan Barat, Selasa (14/5/2019).

Sukiada merasa begitu terpukul, lantaran adik bungsunya, Kadek Ariasa (32) menghilang saat mencari ikan.

Persembahyangan pun digelar keluarga. Harapannya, agar pria asal Banjar Anyar, Desa Anturan, Buleleng itu dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.

Kepada awak media, Sukiada mengatakan, adiknya itu pergi mencari ikan menggunakan perahu, sekitar pukul 16.00 WITA pada Senin (13/5/2019).

Baca: Main Sabu-sabu Tiga Anggota Ormas Besar di Bali Ditangkap, Polisi Beberkan Identitasnya

Baca: Dua Tahun Berselingkuh, Wayan Artana dan Widnyani Terciduk Lakukan Ini di Kandang Itik

Sedangkan Sukiada sendiri pegi melaut sekitar pukul 16.30 WITA, dengan perahu yang berbeda.

Lokasi pencarian ikan pun kata Sukiada sama, yakni di sekitar rumpon di wilayah Desa Kubutambahan.

Namun, setibanya di lokasi pencarian ikan, Sukiada mengaku tidak bertemu dengan adik bungsunya itu.

"Saat itu saya tidak kepikiran kalau adik saya itu kenapa-kenapa. Saya pulang jam delapan malam, saya lihat memang perahu adik saya belum ada."

"Sampai jam 11 malam, istrinya menghubungi saya katanya Ariasa belum kembali. Biasanya adik saya itu pulang ke rumah jam 10," katanya.

Atas informasi tersebut, Sukiada pun bergegas menurunkan kembali perahunya, untuk mencari keberadaan sang adik.

Pencarian ia lakukan hingga Selasa dinihari, namun malang, hasilnya nihil.

Dalam perasaan cemas itu, Sukiada pun kian dibuat terpukul saat menerima kabar bahwa perahu milik adik ke-10nya itu ditemukan di sekitar perairan Desa/Kecamatan Kubutambahan, atau sekitar 15 kilometer dari Desa Pemaron, namun tanpa awak.

Perahunya ditemukan oleh seorang nelayan bernama Gede Sumadana (30), warga asal Banjar Dinas Kajekangin, Desa Kubutambahan, dalam kondisi mesin yang mati.

Atas peristiwa ini, Kelompok Nelayan Segara Gunung pun bergegas melapor kepada tim Sar Buleleng untuk membantu melakukan pencarian.

"Kalau firasat dan mimpi tidak ada sama sekali. Mudah-mudahan cepat ditemukan dalam keadaan selamat," terangnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved