Pernah Dilema Menentukan Perjalanan Hidup, Agung Atu Akhirnya Sukses dalam Bidang Akademis
Doktor Anak Agung Istri Ari Atu Dewi, Sh., Mh., adalah seorang dosen di Fakultas Hukum, Universitas Udayana, Bali.
Penulis: Noviana Windri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Doktor Anak Agung Istri Ari Atu Dewi, Sh., Mh., adalah seorang dosen di Fakultas Hukum, Universitas Udayana, Bali.
Perempuan yang kini berusia 43 tahun ini pernah meraih predikat dosen terbaik pada tahun 2017 dan menekuni bidang kearifan lokal, isu-isu perempuan dan isu hukum ini ternyata pernah dilema menentukan perjalanan hidupnya.
Gung Atu, sapaan akrabnya, sebelum kuliah di jurusan hukum, ia memiliki latar belakang pendidikan di sekolah khusus kesenian, yakni di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Negeri Gianyar.
"Sebenarnya banyak yang menyarankan agar meneruskan kegiatan-kegiatan menari. Saya dianggap mampu oleh guru-guru. Namun, ada gejolak di dalam hari untuk melakukan inovasi yang lain selain menari,"
Baca: Minimalkan SDM Impor Bidang Perhotelan, Putri Koster Minta SMK Ciptakan SDM Siap Kerja
Baca: Tampil di Bali, Foto Tangan Anna Avantie ke Perut Syahrini Jadi Sorotan, Betulkah Hamil?
"Saat pendaftaran kuliah, justru saya tidak mencari jurusan lagi yang berkaitan dengan tari. Saya mencari jurusan sastra Inggris dan hukum. Akhirnya dapat yang jurusan Hukum," ucapnya kepada Tribun Bali, Sabtu (18/5/2019).
Dilemanya memuncak saat mendapat tawaran untuk menari di luar negeri yakni di Taiwan.
Namun, pada saat yang sama ia harus mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Udayana.
"Mau pilih apa? Mau memilih menekuni tari atau saya harus kuliah. Akhirnya saya berpikir dan saya putuskan untuk positif meninggalkan tarian dan memilih berkuliah di jurusan hukum terlebih dahulu," ujarnya.
Diakuinya, banyak orang yang sempat menyepelekan dirinya tidak mampu berkuliah jurusan hukum.
Dengan alasan ia memiliki latar belakang bersekolah di sekolah khusus tari.
Baca: Puji Taman Sungai Terinspirasi Seoul, Jokowi Kunjungi Taman Kumbasari dan Tukad Badung
Baca: Video Ibu Berdaster Hadang Jokowi saat Menuju Kuta Mandalika Viral, Demi Salaman Tidur di Jalan
"Ya memang untuk masuk di Fakultas Hukum di Unud itu tidak gampang. Perlu perjuangan panjang. Tidak banyak ada jasa les privat saat itu. Akhirnya, saya berusaha meminjam buku dan soal-soal dengan teman yang bersekolah di sekolah umum. Pagi, siang dan malam saya pelajari untuk persiapan ujian masuk perguruan tinggi negeri itu," ungkapnya.
Namun, pendapat orang yang menganggapnya tidak mampu berkuliah di jurusan hukumlah yang membuatnya membuktikan bisa menyelesaikan kuliahnya meskipun dengan latar belakang sebagai penari.
Baca: Prodi Kesehatan Ayurweda Fakultas Kesehatan UNHI Gelar Pelayanan Kesehatan Tradisional
"Di situlah titik baliknya. Saya fokuskan kuliah di jurusan hukum dan saya harus jadi orang. Saya lupakan semua kesalahan yang sudah lewat. Akhirnya dengan usaha, saya mampu menyaingi mereka yang bersekolah di sekolah umum. Dan hingga saat ini bisa menjadi dosen hukum," paparnya.
Sementara, Gung Atu tercatat pernah menempuh pendidikan di SD 6 Batubulan, SMP 3 Denpasar, SMKI Negeri Gianyar, S1 Hukum Udayana, S2 Ilmu Hukum Udayana, dan S3 Hukum Udayana.
Serta tergabung dalam tim penasihat hukum di Denpasar, tim pembentukan PERDA di Denpasar, dan tim pembentukan peraturan rektor di Udayana. (*)