62 Pedagang Ikut Cerdas Cermat dan Yel-yel di Pasar Badung, Rai Iswara: Asah Intelektual Pedagang
Disperindag menyelenggarakan lomba cerdas cermat yang pesertanya merupakan pedagang pasar tradisional atau pasar rakyat di Kota Denpasar
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Lomba cerdas cermat tak hanya bisa diikuti oleh siswa, melainkan pedagang juga bisa ikut cerdas cermat.
Sebagaimana yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar di Pasar Badung, Denpasar.
Disperindag menyelenggarakan lomba cerdas cermat yang pesertanya merupakan pedagang pasar tradisional atau pasar rakyat di Kota Denpasar.
Selain cerdas cermat, juga ada lomba yel-yel antar pedagang.
Para pedagang diadu untuk mengeluarkan argumen dan menjawab pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan aktivitas di pasar saat melayani pedagang hingga tentang pengurangan penggunaan kantong plastik.
Baca: Gara-Gara Celana Melorot, Kameramen Kompas TV Saat Aksi Kerusuhan Massa 22 Mei Ini Viral di Medsos
Baca: TRIBUN WIKI - 5 Tempat Pertunjukan Tari Kecak di Bali, Bisa Nonton Sambil Menikmati Sunset
Tak hanya itu, pedagang juga diminta untuk memperagakan bagaimana cara menimbang barang yang benar dan bagaimana melayani pembeli dengan ramah.
Kabid Perdagangan Disperindag Kota Denpasar, IB Yoga Endharta mengatakan peserta lomba cerdas cermat maupun yel yel ini sebanyak 62 pedagang.

Peserta cerdas cermat diikuti oleh 12 peserta yang terbagi ke dalam 4 kelompok yang berasal dari 4 pasar rakyat.
"Peserta cerdas cermat ini yakni Pasar Sudha Merta Sidakarya, Pasar Badung, Pasar Sanglah, dan Pasar Anyar Sari dimana setiap pasar mengeluarkan tiga peserta," katanya, Kamis (23/5/2019).
Sementara peserta lomba yel-yel sebanyak 50 orang yang berasal 4 pasar dan PD Pasar.
Baca: Alfamart Gandeng LAZISNU Bagikan Ribuan Paket Buka Puasa
Baca: Pengedar Narkoba Satu Jaringan Dibekuk, Manajer Hotel dan Pegawai Honorer Jadi Tersangka
Empat pasar yakni Pasar Phula Kerti-Sanglah, Pasar Batan Kendal Suwung, Pasar Pedungangan, dan Pasar Yadnya-Kesiman.
Sementara, Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara mengatakan acara ini bertujuan untuk mengasah kecerdasan intelektual, emosi, sosial, maupun spiritual pedagang.

Dengan terasahnya kemampuan ini, diharapkan pedagang pasar tradisional mampu bersaing dengan pedagang pasar modern.
"Pedagang harus mengasah kecerdasan intelektual, emosi, sosial, dan spiritualnya. Kecedaaan sosial spritual tidak hanya untuk rugi tapi nguluk-nguluk apa sing (berbohong atau tidak)," kata Rai Iswara.
Emosi pedagang juga ramah, sopan, dan berpikir bahwa kelangsungan kehidupannya ada pada pembeli.
"Kami juga menyosialisasikan Perwali 36 tahun 2018 tentang pengurangan kantong plastik. Nanti pedagang memperagakan cara mengajak pembeli untuk tidak menggunakan kantong plastik dan mengganti dengan kantong ramah lingkungan," katanya. (*)