REI Bali Expo 2019 Targetkan Rp 200 Miliar, Sasar Segmentasi Pasar Generasi Milenial
DPD Realestat Indonesia (REI) Bali kembali mengadakan REI Bali Expo 2019 bertajuk ‘Rumah Baru dari REI Buat Kamu’
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
REI Bali Expo 2019 Targetkan Rp 200 Miliar, Sasar Segmentasi Pasar Generasi Milenial
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - DPD Realestat Indonesia (REI) Bali kembali mengadakan REI Bali Expo 2019.
Bertajuk ‘Rumah Baru dari REI Buat Kamu’, expo kali ini menyasar segmentasi pasar generasi milenial di Bali.
Ketua Panitia REI Bali Expo 2019, Gde Semadi Putra, mengatakan generasi milenial menjadi target mereka karena merupakan segmen potensial dibandingkan segmen lainnya.
“Pada 2013 ke bawah, lebih banyak ke segmen investor, orang yang investasi terus dia jualan,” katanya dalam temu media di Denpasar, Kamis (20/6/2019).
Saat ini, kata dia, tipikal pembeli rumah adalah end user atau pembeli langsung dengan kisaran usia di bawah 40 tahun.
REI Bali Expo 2019 ini diikuti sekitar 20 developer dari seluruh Bali yang aktif sebagai anggota REI.
Produk yang dipasarkan range harganya dari Rp 158 juta untuk rumah subsidi hingga paling mahal Rp 3 miliar.
“Jadi produk di REI Bali Expo mencakup semua kabupaten yang ada di Bali, untuk subsidi ada di Tabanan, Negara, Buleleng, Karangasem, dan Klungkung,” katanya.
Ia berharap REI Bali sebagai perpanjangan tangan DPP REI bisa berpartisipasi menyukseskan program pemerintah dalam mendukung perumahan subsidi atau yang dikenal dengan FLPP.
Menurutnya saat ini kebutuhan perumahan sangat besar.
Tercatat di Bali ada sekitar Rp 200 ribu kebutuhan rumah.
Baca: Kondisi Terkini Jessica Wongso Yang Tengah Dipenjara Karena Kopi Sianida Membuat Pengacaranya Sedih
Baca: Kunjungi Mabes Australian Federal Police, Kapolda Bali Sharing Pengamanan IMF-WB 2018
“Target omzet Rp 200 miliar, selama 7 hari dari 1-7 Juli 2019 pameran di Level 21 Mall Denpasar. Terdiri dari Rp 170 miliar non subsidi dan Rp 30 miliar subsidi,” sebutnya.
“Jadi kebetulan awal Juli kan liburan Lebaran sudah lewat, jadi sebelum liburan Galungan. Kami cari momen tepat di tengah ketika orang kerja dan masa liburannya masih ada,” imbuhnya.
Jika dibandingkan tahun lalu, statistik pasar yang ada semester pertama mengalami penurunan.