Sampahku Tanggungjawabku, Aksi Nyata Lewat Bank Sampah

Program pengumpulan botol dan gelas plastik bekas dalam upaya mendorong terbangunnya ekonomi sirkular untuk Bali yang lebih bersih

Penulis: Meika Pestaria Tumanggor | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Meika Pestaria Tumanggor
Aktivitas penukaran sampah menjadi tabungan di Bank Sampah Unit Legian Kaja, Kamis (27/6/2019). Sampahku Tanggungjawabku, Aksi Nyata Lewat Bank Sampah 

Sampahku Tanggungjawabku, Aksi Nyata Lewat Bank Sampah

Laporan Wartawan Tribun Bali, Meika Pestaria Tumanggor

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kolaborasi Konsep Ekonomi Sirkular Danone-AQUA, sebagai program pengumpulan botol dan gelas plastik bekas dalam upaya mendorong terbangunnya ekonomi sirkular untuk Bali yang lebih bersih, turut melibatkan Yayasan Bali Wastu Lestari.

Yayasan ini adalah yayasan yang telah mendampingi 313 bank sampah yang tersebar di Bali.

"Banyak masyarakat yang bingung apa yang bisa dilakukan untuk menyikapi masalah sampah. Bank sampah hadir sebagai bentuk pengelolaan sampah berbasis masyarakat, yang merupakan sarana efektif untuk mendorong proses mengolah sampah dan memfasilitasi proses daur ulang," kata Ketua Yayasan Bali Wastu Lestari, Ni Wayan Riawati.

Menurut Wayan Riawati, keberadaan bank sampah yang saat ini ada di Bali belum cukup untuk mengakomodasi sampah yang dihasilkan oleh penduduk di Bali.

"Dari 313 bank sampah yang kami dampingi, mungkin tidak lebih satu persen dari total penduduk Bali. PR kita masih besar," katanya.

Baca: Era Digital Tuntut Belajar Sepanjang Hayat, Menristikdikti Hadir di UTY

Baca: Tabrakan Honda Tiger dan Yamaha RX King, 2 Pengendara Tewas, Kendaraan Hancur Berantakan

"Melalui bank sampah bisa tumbuh perubahan perilaku, dari awalnya yang tidak peduli, kemudian menjadi mau, dan peduli dengan bank sampah, sehingga menjadi tahu penanganan sampah seperti apa, dan sampah yang dihasilkan bisa menjadi apa saja," tambahnya.

Wayan Riawati juga mengajak untuk mewujudkan aksi nyata, "sampahku tanggungjawabku".

"Masyarakat juga bisa merasa bangga melalui tabungan bank sampah, karena sejarah, history tanggung jawab mereka akan tampak, mulai kapan saya bertanggungjawab terhadap sampah, itu terlihat dibukunya," jelasnya.

Salah satu bank sampah binaan Yayasan Bali Wastu Lestari adalah Bank Sampah Legian Aksi Nyata.

Lurah Legian Kacamatan Kuta, I Made Madia Surya Natha mengatakan Bank Sampah Legian Aksi Nyata berdiri 24 Oktober 2016.

Baca: INFINITY8 Bali Hadirkan Promo Holiday Getaway

Baca: Mau Masak Enak Tanpa Repot? Ini Kuncinya!

"Sejak berdiri sekitar 2,5 tahun, Bank Sampah Legian Aksi Nyata memiliki tiga unit, yaitu bank sampah unit Legian Tengah, bank sampah unit Legian Kelod dan bank sampah Unit Legian Kaja," katanya.

Sementara itu, Ketua Bank Sampah Unit Legian Kaja sekaligus Ketua PKK lingkungan Legian Kaja, Ni Wayan Margiani, mengaku sempat pesimis saat pertama kali bank sampah dijalankan.

"Sempat pesimis dengan antusias warga. Pertama kali buka, kita dapat satu pikap. Selanjutnya kita edukasi warga, kita sosialisasikan tentang bahaya plastik, apa yang bisa kita lakukan untuk pengurangan sampah plastik. Melalui sosialisasi ini banyak warga yang tergerak hatinya, dan mulai ada peningkatan warga yang bergabung untuk mengantarkan sampah ke bank sampah," paparnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved