Kunjungan Wisman ke Bali Mei 2019 Turun 8,08 Persen
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali Mei 2019 lebih lesu dari bulan yang sama pada tahun sebelumnya
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
Kunjungan Wisman ke Bali Mei 2019 Turun 8,08 Persen
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali Mei 2019 nampaknya lebih lesu dari bulan yang sama pada tahun sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, kunjungan wisman ke Bali sebanyak 485.795 orang.
Angka ini mengalami penurunan sebesar 8,08 persen dari Mei tahun sebelumnya yang sebanyak 528.512 orang.
Kedatangan wisman ke Bali Mei 2019 ini sebagian besar melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sebanyak 485.758, sementara melalui pelabuhan tercatat hanya 37 orang.
Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho mengatakan, kondisi pariwisata Bali harus diterima sebagai kabar yang tidak menggembirakan.
Baca: Brwa Nouri Fokus Jaga Kondisi Fisik
Baca: Komang Arta Isi Bek Timnas U-19, Fakhri Husaini Panggil 33 Pemain Ikut TC Tahap Akhir
Apalagi, kata dia, jika masih berpegang pada target-target lama maka sudah waktunya untuk meninjau kembali apakah target atau situasi tersebut perlu diindetifikasi lebih kuat.
“Yang jelas kita tidak bisa diam saja dan berharap semuanya baik-baik saja. Kalau itu yang dilakukan kayaknya zaman sedang tidak sesuai untuk itu,” kata dia di kantornya, Senin (1/7/2019).
Dirinya memprediksi, penurunan wisatawan mancanegara berwisata ke Bali ini juga disebabkan karena gairah berwisata masyarakat internasional cukup terganggu dengan adanya efek perang dagang antara Amerika dan China.
Efek perang dagang ini diprediksi menyebabkan gairah berwisata di dunia global menurun.
Baca: Tokoh Otomotif Nasional Tinton Soeprapto Ingin Bangun Sirkuit di Banyuwangi
Baca: 5 Rekomendasi Lipstik hingga Lip Cream untuk Remaja, Tampilan Lebih Fresh & Tidak Mencolok
Selain itu di Indonesia saat ini juga sedang terjadi kenaikan harga tiket pesawat yang tinggi.
Keadaan ini disinyalir sudah mulai memerngaruhi menurunnya wisatawan mancanegera.
“Ya barangkali kita bisa menduga wisatawan datang ke Bali kan tidak menggunakan Bali sebagai satu-satunya destinasi, mungkin masih mampir Banyuwangi, NTB, mampir kemana yang tidak bisa tidak mereka menggunakan penerbangan domestik yang harga tiketnya masih belum membaik,” jelasnya.
Menurut kebangsaannya, wisman yang paling banyak datang ke Bali pada Mei 2019 berasal dari Australia (20,30 persen), dan diikuti oleh China (19,24 persen), India (7,95 persen), Amerika Serikat (5,11 persen), serta Inggris (4,97 persen).
Selain itu juga terdapat dari Perancis (3,26 persen), Jepang (3,25 persen), Jerman (3,19 persen), Malaysia (3,13 persen) dan Korea Selatan (2,89 persen). (*)