TPA Linggasana dan Ababi Overload, DLH Karangasem Usulkan Pengadaan Incinerator

Tempat pembuangan akhir (TPA) di Linggasana, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem dan TPA di Ababi, Kecamatan Abang kondisinya overload

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Saiful Rohim
Kondisi TPA di Linggasana, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, Rabu (3/7/2019). Tumpukan sampah nampak menggunung tak beraturan. TPA Linggasana dan Ababi Overload, DLH Karangasem Usulkan Pengadaan Incinerator 

TPA Linggasana dan Ababi Overload, DLH Karangasem Usulkan Pengadaan Incinerator

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Tempat pembuangan akhir (TPA) di Linggasana, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem dan TPA di Ababi, Kecamatan Abang kondisinya overload.

Tidak bisa menampung kiriman sampah dari Kota Amlapura dan sekitarnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karangasem, I Nyoman Tari mengungkapkan, 2 TPA itu overload sejak tahun lalu.

"TPA Linggasana serta Ababi sudah full. Sekarang pakai TPA Butus yang kondisinya hampir penuh," kata Nyoman Tari, Rabu (3/7/2019).

Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) ini memprediksi setahun lagi Karangasem tak akan memiliki TPA mengingat kapasitas di TPA Butus hanya sedikit.

Baca: Ombak Pantai Kuta Naik Hingga Daratan, Balawista Badung Pasang Rambu Peringatan Bahaya Dititik Ini  

Baca: Ini 4 Aduan Masyarakat ke Ombudsman Terkait PPDB SMP di Denpasar

Volume sampah dari kota pun cukup tinggi. Per hari sampah yang dikirim ke TPA Butus mencapai 120 meter kubik.

Pemerintah Karangasem juga tak bisa membangun TPA baru karena tidak punya lahan luas. Selain itu, anggaran untuk pembebasan lahan juga cukup tinggi.

Sehingga untuk sementara pemerintah mengirim ke TPA lama untuk mengakomodasi sampah di  Amlapura dan sekitarnya.

"Kalau bangun TPA baru kayaknya tidak bisa karena butuh anggaran besar. Rencana DLH mengusulkan pengadaan alat pembakar sampah (incinerator) untuk menanggulangi sampah di Karangasem. Semoga usulan ini bisa terealisasikan," tambah Tari.

Baca: Libur Sekolah, Penjualan Buku di Denpasar Lesu

Baca: Pelaku Pariwisata Nusa Penida Temui Bupati Suwirta, Sampaikan Aspirasi Perihal Pungutan Retribusi

Pejabat asal Kecamatan Kubu ini juga mengimbau warga agar memilah sampah organik dan non organik sesuai arahan Gubernur.

Yakni sampah anorganik dibuang ke TPA, sedangkan sampah organik bisa dibuang ke tegalan untuk pupuk.

Pemilahan sampah ini bisa mengurangi timbunan sampah di TPA.  Sehingga Tari berharap masyarakat bisa merealisasikan arahan Gubernur Bali itu.

"Pola warga membuang sampah campur. Tidak dipilah mana organik dan anorganik,"imbuhnya.

Untuk diketahui, sampah yang dibuang ke TPA di Linggasana, Ababi dan Butus berasal dari kota. Ada juga beberapa desa yang membuang sampah ke kota.

Per hari petugas membuang sampah 20 truk. Bahkan saat hari raya volume sampah naik drastis dibanding hari biasa.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved