TGPF Kasus Novel Baswedan Sebut Nama Jenderal Bintang Tiga Diperiksa, Begini Perkembangannya

Hendardi menyatakan, perwira Polri berpangkat jenderal bintang tiga itu diperiksa terkait kasus Novel Baswedan.

Editor: Rizki Laelani
(KOMPAS.com/Abba Gabrillin)
Penyidik KPK Novel Baswedan. 

TGPF Kasus Novel Baswedan Sebut Nama Jenderal Bintang Tiga Diperiksa, Begini Perkembangannya

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Nama mantan Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan disebut-sebut oleh Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta ( TGPF) Kasus Novel Baswedan, Hendardi.

Hendardi menyatakan, perwira Polri berpangkat jenderal bintang tiga itu diperiksa terkait kasus Novel Baswedan.

"Pak Iriawan ya yang kita periksa. Karena Pak Iriawan saat menjadi Kapolda Metro Jaya beberapa kali bertemu dengan Novel, ya kami periksa hubungannya apa, dalam rangka apa, dan sebagainya," ujar Hendardi kepada Kompas.com, Rabu (10/7/2019).

Hendardi menyampaikan, selain Iriawan, tidak ada lagi perwira Polri berpangkat jenderal bintang tiga yang diperiksa TGPF.

Kapasitas Iriawan saat diperiksa pun berstatus sebagai saksi.

"Kapasitasnya saksi. Yang bintang tiga Pak Iriawan saja, siapa lagi bintang tiga, saya kira enggak ada lagi selain Pak Iriawan," ujar dia.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian dan Kadiv Humas Polri Irjen Polisi Setya Wasisto saat melakukan konferensi pers di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017). Kapolri menjelaskan terduga pelaku bom bunuh diri kampung Melayu adalah jaringan teroris jamaah Anshorut Daulah (JAD) dua pelaku itu ternyata satu jaringan dengan JAD Bandung. Tribunnews/Jeprima
Mantan Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan (kiri), Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian dan Kadiv Humas Polri Irjen Polisi Setya Wasisto saat melakukan konferensi pers di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017). Kapolri menjelaskan terduga pelaku bom bunuh diri kampung Melayu adalah jaringan teroris jamaah Anshorut Daulah (JAD) dua pelaku itu ternyata satu jaringan dengan JAD Bandung. Tribunnews/Jeprima (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Ia juga mengatakan, Iriawan diperiksa untuk mendalami tujuan maupun alasannya bertemu Novel.

Seperti diketahui, Iriawan pernah memperingatkan Novel bahwa ia akan mendapat teror.

Kendati demikian, menurut dia, pemeriksaan Iriawan bukan berarti TGPF mencurigainya sebagai pelaku penyerangan Novel.

"Bukan dalam rangka kita duga, bukan, tetapi kan waktu itu dia sebagai Kapolda mendatangi Novel dan sebelum kejadian juga pernah bertemu. Itu yang kami gali," ujar Hendardi.

"Kami enggak bisa menuduh orang atau menyangkakan maupun menilai orang kalau tidak ada bukti. Makannya kami gali apakah ada petunjuk dari Pak Iriawan," kata dia lagi.

Kapolda Metro Jaya Mochamad Iriawan di Pergudangan Green Sedayu Biz Park Jakarta Timur, Selasa (24/1/2017).
mantan Kapolda Metro Jaya Mochamad Iriawan di Pergudangan Green Sedayu Biz Park Jakarta Timur, Selasa (24/1/2017). (Nibras Nada Nailufar)

Hendardi menyebutkan, Iriawan kala itu pernah bertemu di rumah Novel, di Mapolda Metro Jaya, dan rumah sakit. Hal itu kemudian yang digali oleh TGPF.

"Sempat bertemu novel di rumahnya, pernah juga di Polda, dan rumah sakit. Kami periksa semuanya dalam rangka apa, kemudian saksinya ada enggak, ternyata ada dan kita periksa juga," papar dia.

Sebelumnya, Anggota TGPF kasus Novel Baswedan, Hermawan Sulistyo, mengatakan, dalam investigasi untuk mengungkap penyerangan terhadap penyidik KPK tersebut, pihaknya memeriksa sejumlah perwira Polri berpangkat jenderal bintang tiga.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved