Fenomena Ikan Terdampar di Pantai Batu Bolong, Warga dari Luar Lokasi yang Ramai Mengambil
Fenomena be kampih (ikan terdampar) yang terjadi di Pantai Batu Bolong, Desa Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali kemarin, Senin (15/7/2019) malam viral.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Laporan Wartawa Tribun-Bali.com, Ahmad Firizqi Irwan
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Fenomena be kampih (ikan terdampar) yang terjadi di Pantai Batu Bolong, Desa Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali kemarin, Senin (15/7/2019) malam viral.
Hal ini membuat masyarakat yang ada di sekitar lokasi dan mereka yang penasaran langsung berbondong-bondong mendatangi pantai.
Tribun-Bali.com sempat bertemu dengan seorang nelayan di pesisir Pantai Batu Bolong.
Pria yang akrab disapa Made ini mengatakan fenomena ini memang sering terjadi, ada yang bilang 3 tahun sekali ada juga kurang dari itu.
"Sudah beberapa hari ini terjadi, tapi kemarin memang pas banyaknya ikan itu terdampar. Banyak yang memungut (mengambil) di pinggir pantai pas depan Pura Batu Bolong itu," ujarnya.
"Ini biasa terjadi, biasanya kalau cuacanya lagi dingin gini ke pinggir ikannya. Ada yang bilang 3 tahun sekali, tapi ini setahun sekali juga ada, tuh dah di sana tempatnya," lanjutnya.
Warga lainnya di sekitar lokasi mengatakan fenomena be kampih tersebut tak terjadi 3 tahun sekali, namun setahun sekali.
"Ndak sampai 3 tahun sekali, setahun sekali malah ada ini," ujar pria yang akrab disapa Gede.
Adanya ikan terdampar tersebut, warga yang tinggal di sekitar lokasi tidak semuanya mau mengambil ikan tersebut.
Malahan yang ramai mengambil adalah warga dari luar yang mengetahui informasi ikan kampih tersebut.
"Ada yang sampai bawa jaring ke sini, nyari ikan-ikan itu. Itu ikan penpen kalau orang sini bilang. Orang-orang sini ndak semua ada yang mau ambil. Biasanya dari luar sini yang mau ambil," lanjutnya.
Bahkan uniknya mengenai fenomena be kampih ini, Gede mengatakan banyak orang membawa ikan tersebut lalu menjualnya ke orang-orang.
"Ada sampai dia bawa beberapa kresek, terus dijualin. Ada katanya dapat Rp 20 ribu, sampai lebih. Ndak tau juga pastinya," tambahnya.
Ikan yang diketahui mirip dengan anakan ikan awan ini, dikatakan masih akan terjadi sore atau malam hari nanti.
Dikatakan Gede, sudah dua hari ini ikan itu terdampar di sini, bahkan lebih lanjut ia katakan ke Tribun-Bali.com be kampih diperkirakan masih kemungkinan terjadi lagi sore hingga malam hari.
"Nanti sore sampai malam seperti kemarin kemungkinan masih ada, coba aja nanti kalau masih penasaran ke sini. Sore ada kok masyarakat yang siap-siap nyari ikan itu," tutupnya. (*)