Pria Berjin Biru Itu. . .
Hanya dua hari setelah Harian Kompas merayakan ulang tahun ke-55, tepatnya Selasa tanggal 30 Juni 2020, beliau pensiun dari Kompas Gramedia.
Penulis: DionDBPutra | Editor: Eviera Paramita Sandi
Oleh Dion DB Putra
JIN. Warnanya biru.
Berpadu kemeja lengan pendek yang ujungnya dibiarkan berjuntai. Jarang amat dia memasukkannya ke dalam celana panjang.
Kakinya pasti berbalut sepatu, jenis sporty lazimnya. Bukan sepatu formal resmi. Satu lagi asesoris harian yang tak pernah ketinggalan yaitu tas model ransel.
Fashionable sekali sih tidak, tapi penampilannya selalu good looking. Fresh. Memberi spirit bahwa usia boleh tua tetapi semangat tidak mesti menua apalagi redup berderai.
Ini secuil kenangan tentang seorang pria berjin biru. Sejak dulu saya menyapanya Om.
Om Herman Darmo, Kuat dugaan biru adalah warna idolanya.
Teori warna menyebutkan, biru merupakan satu dari tiga warna primer aditif selain merah dan hijau. Biru adalah jenis warna antara sian dan nila. Biru itu warna langit. Seindah langit biru. Pun warna laut. Seluas samudera raya.
Kaum bijak berstari bilang, biru bermakna stabil, kecerdasan dan rasa percaya diri.
Keutamaan ini pula yang melekat pada kepribadian si pria berjin biru tersebut.
Om Herman Darmo atau kerap kami sapa inisialnya saja, Om HD, Pak HD atau Mas HD. Tribun ya biru. Biru ya Tribunnews. Biru ya Om Herman Darmo.
Hanya dua hari setelah Harian Kompas merayakan ulang tahun ke-55, tepatnya Selasa tanggal 30 Juni 2020, beliau pensiun dari Kompas Gramedia.
Purna bakti untuk Tribun Grup (Persda) yang dia layani sepenuh hati selama lebih dari dua dekade.
Setiap orang mengenal batas. Om Herman Darmo telah sampai di titik batas pengabdian sebagai insan Kompas Gramedia. Untuk grup ini pengabdian beliau tuntas dan total. Terima kasih Om HD.
Surya dan Persda