Sarbagi Region
David Diminta Sulam Mayat Hidup
Bibir dan Alis Sangat Sensitif, Rata-rata Bisa Bengkak
Penulis: I Made Argawa | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - David Sonata terlihat serius menyulam bibir seorang wanita, di Inna Kuta, Bali.
Sambil mentato, pria 36 tahun ini mengatakan, sudah lima tahunan menekuni bidang sulam alis dan bibir.
Dikatakannya, pada dasarnya teknik mentato dan menyulam memiliki beberapa perbedaan.
"Pada dasarnya tekniknya sedikit sama dengan tato, yang membedakan adalah kedalaman jarum dan tinta," katanya kepada Tribun Bali, Minggu (17/8/2014).
David yang memiliki tato pada kedua lengannya mengungkapkan, melakukan sulam alis dan bibir memiliki beberapa kesulitan tersendiri.
Misalkan dalam menyulam bibir. Pengalamannya bibir seseorang memiliki tingkat sensitif yang berbeda-beda.
"Jika sangat sensitif bengkak setelah sulam, masa penyembuhan akan lebih lama," terangnya.
Lain lagi dengan sulam alis, menurut di tingkat reflek alis juga mempengaruhi hasil akhir.
"Saat saya buat pola sudah sama dan sejajar, namun saat pelanggan melihat obyek biasanya kesejajarannnya akan berubah," ungkapnya yang saat itu menjadi peserta lomba sulam produk kecantikan Beauty Sky .
Setelah terjadi hal seperti itu, David akan menanyakan kepada pelanggan tersebut, apakah akan dilanjutkan atau tidak. Apabila permintaan dilanjutkan, maka pola akan disesuaikan.
"Itu kendala dalam melakukam sulam alis," jelasnya. Setelah menyulam bibir, biasanya akan terjadi bengkak selama tiga hari.
Setelah itu akan kembali normal. Untuk ketahanan warna, biasanya antara tiga hingga lima tahun, tergantung jenis tintanya.
"Saya sarankan bagi pelanggan setelah sulam bibir tidak mengkonsumsi seafood, telur dan makanan pedas agar tidak terjadi bengkak karena alergi," kata David.
Dia menuturkan, pernah memiliki pengalaman menarik tentang pekerjaan menyulam alis dan bibir, beberapa bulan yang lalu, David pernah menyulam alis dan bibir orang yang koma di Jakarta.
"Seperti mayat hidup lah, itu permintaan keluarga yang merupakan warga keturunan Tionghoa. Setelah beberapa hari, yang saya sulam meninggal," jelasnya.
Untuk harga, pria yang memiliki tempat sulam alis dan bibir di beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta itu mengatakan, mematok harga mulai Rp 2,5 juta untuk sulam alis dan bibir. "Itu harga awal," terangnya. (*)