Sarbagi Region

Basarnas: Kemungkinan Selamat 11 ABK Anugerah 89 Sangat Kecil

Bangkai kapal ditemukan terbelah dua

Penulis: Edi Suwiknyo | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/PRIMA

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Setelah tujuh hari melakukan pencarian, akhirnya Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Denpasar menghentikan proses pencarian 11 ABK Kapal Anugrah 89 yang hilang di Perairan Selatan Bali, Minggu (24/8/2014) lalu.

Kabasarnas Denpasar, Didi Hamzar kepada Tribun Bali mengatakan, dihentikannya pencarian tersebut lantaran masa pencarian yang sudah kadaluarsa.

"Kami patuh pada prosedur. Setelah tujuh hari atau seminggu masa pencarian kami hentikan pencarian 11 ABK tersebut. Sejumlah daerah sudah kami sisir dan memang hasilnya nihil," ungkapnya kepada Tribun Bali, Senin (1/9/2014).

Ia juga mengaku selama masa pencarian tersebut, dirinya sudah melakukan hal yang maksimal.

"Sejumlah personil sudah kami kerahkan. Selain personil tim pun mengerahkan dua unit helikopter untuk membantu pencarian. Jangkauan pencarian yang semula sekitar Selat Bali sudah kami kembangkan hingga selatan Ujung Blambangan di Banyuwangi. Namun, hasilnya nihil," ungkapnya.

Ia juga menambahkan meski pihaknya tidak menemukan korban, Basarnas sudah menemukan bangkai Kapal Anugrah 89.

"Dari pantauan tim kami di lapangan, kapal terbelah menjadi dua. Di sana yang terlihat hanya bagian belakang kapal. Sementara, bagian depannya kami perkirakan ikut masuk ke dasar lautan.

"Selain potongan kapal, kami juga berhasil mengevakuasi tiga awak kapal yang sebelumnya sempat ditolong pihak kapal kargo MV Safmarine Nomazwe yang berlayar dari Melbourne, Australia menuju Tanjung Pelepas," imbuhnya lagi.

Meski pencarian secara resmi sudah dihentikan pihaknya bukan berarti melepas tanggungjawab.

"Ini cuma secara resmi saja. Kami juga menduga kemungkinan selamat para korban juga sedikit, karena berdasarkan pengalaman di lapangan dengan jangka waktu seminggu kemungkinan para korban untuk selamat semakin kecil," imbuhnya lagi.

Ia juga mentakan telah menyebar rilis informasi ke sejumlah radio pantai dan termasuk kapal-kapal yang melintas di Perairan Bali.

"Kami berharap dengan disebarnya informasi tersebut, orang atau kapal yang melihat para korban segera menghubungi kami. Agar kami mudah melakukan evakuasi," pungkasya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved