Community

Bunny Hop Wajib Dikuasi Pemula

Serunya Kalau Sudah Kumpul, Anggotanya Mungil Namun Tersebar di Mana-mana

Penulis: Niken Wresthi KM | Editor: Rizki Laelani
Bunny Hop Wajib Dikuasi Pemula - a_(1).JPG
TRIBUN BALI/NIKEN WRESTHI KM
Bunny Hop Wajib Dikuasi Pemula - a_(2).JPG
TRIBUN BALI/NIKEN WRESTHI KM
Bunny Hop Wajib Dikuasi Pemula - a_(3).JPG
TRIBUN BALI/NIKEN WRESTHI KM
Bunny Hop Wajib Dikuasi Pemula - a1.JPG
TRIBUN BALI/NIKEN WRESTHI KM

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Yuda Yudianta, pehobi sepeda BMX tampak bersiap di atas tunggangan mungilnya setinggi 60 cm.

Ia tengah mengambil ancang-ancang pada dua meter di belakang trotoar pembatas setinggi 20 cm.

Tangannya erat memegang kedua stang sepeda. Tak sampai hitungan menit, ia mulai kayuh pedal sepedanya.

Pada jarak sekian centi meter dari trotoar, ia mengangkat tubuhnya dari sadel dan ban depan sepedanya dari permukaan aspal.

Saat ban berdiameter 30 cm itu ada di atas trotoar pembatas, ia lalu menggowes kayuhannya secara cepat.

Sebelum sepeda ber-gear tetap itu sampai di ujung trotoar, ia angkat lagi stang kemudi. Lagi-lagi ban depan tak menyentuh tanah.

Gerakan ini membuat Yuda dan sepedanya tampak melayang. "Klak!," suara sepeda seberat 12 kilo itu begitu beradu membentur permukaan aspal.

Yuda lanjut mengayuh sepedanya sambil memutar stang ke kanan. Aksinya langsung direspon beberapa kawannya yang menyambutnya dengan tawa dan tepuk tangan ringan.

Yuda, panggilan akrabnya, baru saja memeragakan teknik bersepeda BMX yang disebut bunny hop. "Ini teknik dasar yang harus dikuasai pemula," tutur Gede Jozz, kawan Yuda sesama pesepeda BMX.

Minggu (7/9) pagi itu, seperti minggu-minggu yang lain, sekumpulan pesepeda BMX bertemu dan berlatih bersama di lapangan Puputan Renon.

Gede berkata, mereka tidak berasal dari satu komunitas pesepeda BMX yang sama. "Macam-macam ini. Ada yang dari Gianyar, dari Denpasar sendiri juga ada," tutur Gede.

Ia bertutur, komunitas pesepeda BMX ini memang tersebar di beberapa daerah. Bahkan ada satu daerah yang memiliki lebih dari satu komunitas.

"Ada yang dari Tabanan malah hampir per banjar ada komunitasnya," papar Gede sambil melempar tawa.

Jika dilihat dari segi jumlah, komunitas BMX sebut Gede cukup mungil. Sebab rata-rata hanya terdiri dari lima atau enam orang.

"Tapi itu ada di mana-mana. Kalau dikumpulkan se-Bali gitu ada 200-an lebih," tutur Gede. Ia mengatakan, mereka biasanya baru bisa berkumpul bersama ketika ada kompetisi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved