Banyu Pinaruh di Pantai Matahari Terbit Sanur
“Tidak harus ke laut. Di sungai juga boleh. Pokoknya di tempat mata air,” ujar Antari.
TRIBUN-BALI.com, DENPASAR - Pagi itu, Ni Made Antari tampak antusias mengikuti prosesi Banyu Pinaruh di Pantai Matahari Terbit Sanur, Minggu (5/10). Ia dan beberapa orang lainnya tampak melarung sesajen ke laut lepas di bibir pantai. Menurutnya, Banyu Pinaruh merupakan ritual yang melambangkan penyucian diri, terutama penyucian pikiran.
“Banyu Pinaruh itu bertujuan untuk penyucian pikiran,” kata Antari.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Banyu Pinaruh merupakan bagian dari rangkaian upacara hari raya Saraswati. Ia mengatakan, hari raya Saraswati atau hari raya Ilmu Pengetahuan mewajibkan diri untuk kembali menyucikan pikiran.
Hal tersebut dilakukan agar setelah seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, orang tersebut bisa berpikir jernih dan akan menggunakan ilmu pengetahuan untuk hal-hal kebaikan.
“Kadang orang pintar malah berperilaku jahat. Semoga dengan melaksanakan Banyu Pinaruh, kita bisa memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk hal-hal yang baik,” ujarnya.
Ia mengatakan, ritual Banyu Pinaruh umumnya memang dilakukan di pagi hari. Namun pada dasarnya waktu yang paling tepat untuk melaksanakan Banyu Pinaruh adalah sebelum matahari terbit. Ia juga menjelaskan bahwa Banyu Pinaruh tidak mengharuskan melarung sesajen ke laut. Orang-orang yang jauh dari laut bisa melaksanakan ritual Banyu Pinaruh di sungai atau sumber mata air yang lain.
“Tidak harus ke laut. Di sungai juga boleh. Pokoknya di tempat mata air,” ujar Antari.
Banyu Pinaruh bagi umat Hindu di Bali diyakini sebagai hari untuk mencari sumber air pengetahuan. Masyarakat biasanya sejak dini hari telah menuju sumber-sumber mata air seperti sungai, laut, ataupun pancuran. Umat Hindu memulai ritual Banyu Pinaruh dengan menghaturkan sesajen dan bersembahyang bersama di pantai terlebih dahulu, setelah itu dilanjutkan dengan prosesi mandi.
Usai melakukan prosesi Banyu Pinaruh, beberapa warga melanjutkan dengan bercengkrama bersama keluarga di Pantai Sanur. "Ini mumpung hari libur, sekalian saja liburan di sini," ujar Ni Yani Putu Wahyu, warga Renon.
Demikian pula yang dilakukan Wayan Putu Warta, warga Kelurahan Denpasar Barat, Denpasar. Ia tampak menemani anaknya yang sedang mandi di tepian pantai.
Hari Minggu (5/10) kemarin, ribuan warga memadati Pantai Sanur, Denpasar. "Kami sengaja datang ke sini bersama keluarga karena arus air lautnya relatif lebih tenang," ujar Warta. (moq/ryo)