Mau Syuting di Bali, Tim Produksi GGS Gagal Dapat Izin
Demi melancarkan rencana syuting ini, tim produksi GGS menyambangi Dinas Kebudayaan (Disbud) Pemprov Bali, untuk meminta restu dan izin.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Iman Suryanto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sinetron Ganteng Ganteng Serigala (GGS), yang telah mendapatkan 3 kali peringatan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, berencana akan melakukan syuting di Bali, pada tanggal 21 – 24 Oktober 2014.
Demi melancarkan rencana syuting ini, tim produksi GGS menyambangi Dinas Kebudayaan (Disbud) Pemprov Bali, untuk meminta restu dan izin.
Namun sayang, ketika Pimpinan Produksi, Vemy Andriyanto, datang ke Disbud, Senin (20/10/2014). Pria yang datang bersama seorang rekannya ini, menjadi "bulan–bulanan", anggota Badan Film Daerah (BAFIDA) Bali.
“Setahu saya, sinetron GGS ini sudah diperingatkan sebanyak 3 kali oleh KPI pusat, sebab dianggap tidak edukatif. Mengingat ada adegan berciuman di sekolah dan adegan bakar diri. Kalau memang mau syuting di Bali, kami mengimbau, semua syarat dan alur hukumnya harus diikuti, adat dan budaya Bali juga dijaga,” ujar I Nengah Muliarta, Komisioner KPID Bali.
“Jika bapak mau syuting di Bali, kami dengan senang hati membantu, namun saya harapkan semua prosedur yang ada agar ditaati dengan baik. Karena kami masih anggap penjelasan syuting GGS di Bali masih abu – abu, maka syuting ini kami pending dahulu,” ujar Sekretaris BAFIDA, Dra. I A Putri Masyeni, M.Si. (*)