Griya Style
Patung Primitif Hiasi Dinding Toilet
Sebagai seorang seniman patung, pria yang akrab disapa Marya ini, melakukan banyak eksplorasi pada bagian dinding luar kamar mandinya
Penulis: Ni Ketut Sudiani | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM - Toilet menjadi bagian terpenting dalam sebuah bangunan rumah. Namun, tak sedikit bagunan toilet ini dibuat "asal" jadi atau kaku.
Namun, tidak bagi I Ketut Marya Wungsu. Pria 43 tahun warga Nyuh Kuning, Ubud, Gianyar ini, justru mendekorasi toiletnya seindah mungkin dengan memasang berbagai karya seni.
Misalnya patung-patung primitif berwajah imajiner. Sebagai seorang seniman patung, pria yang akrab disapa Marya ini, melakukan banyak eksplorasi pada bagian dinding luar kamar mandinya.
Tatanan toilet milik Marya terbilang tidak biasa. Pada bagian dinding luarnya, terlihat sejumlah patung yang langsung direkatkan ke dinding yang dibuatnya sendiri.
"Sekarang orang-orang sudah bosan dengan yang biasa. Justru banyak yang tertarik dengan dekorasi seperti ini, terutama bule. Daya seninya ada," terangnya.
Marya menceritakan, jarang pemilik rumah yang memiliki dekorasi toilet menggunakan patung wajah yang imajiner.
Hal itu masih dinilai tidak umum, terlebih bagi masyarakat Bali. Hal itu jsutru membuat setiap orang yang berkunjung ke rumahnya, seakan langsung tertarik pada tampilan dinding bagian luar toiletnya itu.
Meskipun dindingnya berbentuk segi empat, namun Marya mengolah bagian tepian dinding sedemikian rupa, memotong sudut tertentu dan menempelkan sejumlah patung.
Sementara itu, ada juga tumpukan patung yang kesannya dibuat sembarang, namun tampak lebih artistik.
"Nah, agar tidak jatuh, patung-patung itu dipasang secara khusus. Sebelum ditempel, diberi kawat dulu agar dia mau melekat kuat," jelasnya.
Bentuk patung-patung yang dipasang memang tidak banyak ditemukan di pasaran. Menurut Marya, itu menjadi bagian dari karya seninya. Ia merasa setiap bagian di rumahnya perlu mendapat sentuhan seni.
Mewakili Fantasi
Dekorasi itu segera mengundang perhatian orang-orang juga karena bentuknya yang begitu imajinatif.
Meskipun itu hanya berupa potongan wajah, tapi komposisinya tidak biasa. Kadang ia membuat ukuran mata yang sangat besar, sementara posisi mulut menyimpang dan gigi besar seperti figur-figur raksasa.
Hal itu seakan mewakili dunia fantasi Marya. "Inspirasi ini datang saja. Saya dari dulu memang tertarik dengan sesuatu yang primitif," ungkapnya.
Apabila ada seseorang yang ingin membuat dekorasi serupa di rumahnya, Marya bersedia membantu membuatkan patung sejenis itu.
"Banyak kawan-kawan yang berkunjung ke sini tertarik. Katanya unik," imbuhnya. Di samping menambahkan pajangan patung berbahan batu padas, pilihan warna dinding pun dibuat dekat dengan alam.
Agar tampak lebih menarik, Marya menanam beberapa pohon hias termasuk anggrek gantung. Guna menambah nuansa artistik, dapat pula dipasang lukisan. (*)